Dukung Pengembangan SDM di Kabupaten Wamena, Kementerian PUPR Selesaikan Rehabilitasi STISIP Amal Ilmiah Yapis
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan. Salah satunya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Ilmu Politik (STISIP) Amal Ilmiah Yapis Wamena yang rusak akibat aksi massa yang terjadi pada 23 September 2019 lalu.
“Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas SDM salah satunya Gedung Pendidikan STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Saat ini rehabilitasi dan rekonstruksi STISIP Amal Ilmiah Yapis yang dikerjakan sejak 13 Desember 2019 senilai Rp 54 miliar sudah rampung 100% dilaksanakan oleh PT Nindya Karya Tbk. Diharapkan dapat digunakan untuk perkuliahan tahun ajaran baru 2020/2021 secara "new normal".
Lingkup pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi STISIP Amal Ilmiah Yapis meliputi gedung utama, ruang kelas 4A, ruang kelas 4B, ruang kelas 4C, gedung LPM, gedung seminar, gedung auditorium, gedung rektorat, masjid, kantin, areal taman dan parkir.
Selain menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi STISIP Amal Ilmiah Yapis, Kementerian PUPR juga telah melakukan perbaikan 6 fasilitas umum di Jayapura dan Wamena lain yang ikut rusak akibat aksi massa.
Fasilitas umum di Jayapura yang diperbaiki yakni Aula Majelis Rakyat Papua (MRP) selesai 100%, Gedung BLK Kelas II Abepura selesai 100% dan Gedung KPU progres pembangunan 80%. Sementara di Wamena meliputi Pasar Wouma selesai 100%, Gedung KUA selesai 100% dan rehabilitasi 403 unit ruko sisa 40 unit dalam masa pengerjaan.
Selain melibatkan BUMN Karya, pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum ini melibatkan kontraktor lokal di bawah Gapensi Jayawijaya dan masyarakat setempat. Hal ini merupakan upaya bersama agar penanganan berjalan cepat dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu juga untuk membantu menjalankan roda perekonomian lokal.
Pembangunan fasilitas umum ini dilakukan di tengah Pandemi COVID-19, untuk itu Menteri Basuki berpesan agar jangan sampai ada pekerja konstruksi Kementerian PUPR yang sedang bertugas terpapar virus corona.
Pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan sesuai protokol pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, pembagian masker kepada pekerja, pengecekan suhu, penyemprotan desinfektan, penyediaan ruang isolasi, penyediaan _hand sanitizer_ dan fasilitas cuci tangan serta Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.
"Rehabilitasi dan rekonstruksi ini dilaksanakan sebagai bagian upaya pemulihan pasca kerusuhan sekaligus upaya mendukung situasi kondusif menjelang PON XX Papua dan pemulihan ekonomi yg terdampak COVID-19 ini," kata Kepala Pusat Pengembangan Sarpras Pendidikan, Olahraga dan Pasar Iwan Suprijanto selaku penanggung jawab kegiatan. (*)