BGN Terbuka Terapkan Konsep “School Kitchen” untuk Program Makan Bergizi Gratis
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang. Dok: Istimewa.
Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan terbuka terhadap usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Abdul Mu'ti, yang ingin menerapkan konsep “School Kitchen” atau dapur sekolah sebagai bagian dari pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengatakan, pihaknya siap mencoba metode pelaksanaan campuran antara dapur sekolah dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang selama ini menjadi pusat produksi utama makanan bergizi.
“Kalau misalnya ada usulan ‘boleh enggak Bu itu school kitchen’, boleh saja. Kalau memang sekolahnya mampu, why not, enggak masalah, kita mix,” ujar Nanik dalam agenda Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG, di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Meski demikian, Nanik mengingatkan bahwa konsep dapur sekolah bukan tanpa tantangan. Ia mengungkap, BGN telah melakukan uji coba di beberapa wilayah seperti Bogor dan Lampung, namun hasilnya belum memuaskan. “Masalahnya sampai saat ini ada yang pernah dicoba di Bogor, kantin ini ada beberapa yang mengelola, tapi gara-gara pemiliknya berantem malah makanannya juga keracunan. Di Lampung juga sudah pernah dicoba,” tuturnya.
Untuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), BGN justru membuka peluang lebih besar bagi pemerintah daerah hingga desa untuk mengelola dapur MBG secara mandiri. Dapur tersebut nantinya dapat bekerja sama langsung dengan BGN melalui sistem sewa jangka panjang. “Di wilayah 3T nanti ada dapur-dapur yang dibangun oleh pemerintah daerah atau desa, nanti disewa oleh BGN selama empat tahun dan dibayarkan di muka,” jelas Nanik.
Sebelumnya, Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa konsep “School Kitchen” masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian. Pelaksanaannya akan disesuaikan dengan ketentuan dan penilaian dari BGN, serta menunggu terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola program MBG. “Ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,” ujar Mu’ti, Kamis (16/10/2025).
Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia sekaligus mendorong kemandirian pangan di tingkat daerah melalui kolaborasi lintas sektor pendidikan, kesehatan, dan sosial.


