MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home
Bupati Tanah Bumbu, Mardani H. Maming

Muda dan Visioner

Minggu, 23 Juli 2017 | 10:54 WIB / Ali Ramadan
Muda dan Visioner Bupati Tanah Bumbu, Mardani H Maming (Daengpattiroi)

Kepemimpinan di usia muda sekarang ini bisa kita temukan pada sosok Mardani H Maming, Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Pada usia 29 tahun, ia sudah menjabat bupati priode pertama pada 2010. Muda dan konsisten benar-benar melekat dalam kepribadiannya.
 
Kini tahun 2017, Mardani (sapaan akrab) memasuki priode kedua kepemimpinannya setelah 2016 lalu dilantik. Padahal, sejak 2003, awal terbentuknya Tanah Bumbu sebagai daerah otonom, di bumi  Tanah Koesan (sebutan untuk Tanah Bumbu) pejabat bupati selalu diisi oleh senior.

Tetapi, Mardani berhasil masuk ke panggung politik daerah sekaligus menunjukkan kalau kaum muda laik diperhitungkan.

Sederet jabatan mentereng juga mengiringi karir politik suami dari Erwinda ini. Yang terbaru, panggung kepemimpinan pemerintah daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memilihnya sebagai Ketua Umum untuk priode 2015 sampai dengan 2020.

Kepemimpinan Mardani di usia muda juga tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai bupati termuda se Indonesia. Ia mengalahkan Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto yang saat itu berusia 30 tahun.

Sepak terjangnya menunjukkan bahwa masyarakat perlu sosok pemimpin muda cerdas, religious dan visioner. Seorang sosok yang mampu membangkitkan semangat juang untuk membangun peradaban. Sosok pemimpin muda yang otaknya Indonesia, hatinya Indonesia, dan tulang punggungnya Indonesia.

Membangun Daerah

Mardani tak hanya mumpuni di dunia politik tapi juga hebat di dunia bisnis. Bupati bergelar Sarjana Hukum ini mengawali panggung politiknya saat ia menjadi anggota DPRD kabupaten Tanah Bumbu dari fraksi PDIP.


Bupati mengunjungi nelayan di Pelabuhan Samudra di Batulicin, Tanah Bumbu, Kalsel. Pelabuhan ini diusulkan menjadi pelabuhan Internasional (Daengpattiroy)
Usia boleh muda, namun dengan sistem kerja efektif yang diterapkan. Mardani mampu menyulap Tanah Bumbu yang merupakan kabupaten pemekaran menjadi salah satu kabupaten termaju di Kalimantan Selatan.

Berbagai sektor ia dibenahi, terutama infrastruktur dasar yang selama ini terbaikan. Tak heran, selama satu periode kepemimpinannya, APBD Kabupaten Tanah Bumbu melonjak tajam, seiring dengan meningkatnya pendapatan asli daerah.

Tak hanya infrastruktur, pelayanan publik pun menjadi prioritas utama Mardani untuk diperbaiki. Saat ini, dengan hanya menunjukkan KTP domisili Kabupaten Tanah Bumbu, masyarakat bisa langsung mengakses berbagai layanan publik.

Tak ketinggalan, ayah dua anak ini menjadikan desa sebagai central point pembangunan. Dengan menggelontorkan dana Rp1 milyar pe rdesa, Mardani berhasil memperbaiki infrastruktur dasar desa yang berdampak positif pada meningkatnya perekonomian masyarakat desa.

Atas inovasinya tersebut, Mardani diganjar penghargaan sebagai Pembina Terbaik Nasional PNPM Mandiri Pedesaan pada tahun 2014. Selain itu, sederet prestasi pernah diraihnya.

Tahun pertama menjabat sebagai Bupati, ia mendapatkan Innovative Government Awards. Tahun berikutnya, beturut-turut Mardani mendapatkan penghargaan dari Kementerian PAN dan RB atas akuntabilitas kerja yang dilakukannya pada tahun 2012 dan 2013.

Soal laporan keuangan, kabupaten yang dipimpinnya pun beberapa kali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Walaupun sebagai Bupati memiliki kesibukkan yang luar biasa, namun Mardani memiliki prinsip “Pemimpin harus dekat dengan rakyatnya”. Maka tak heran, ia sering blusukan menggunakan motor trail kesayangannya.

Dengan motor itu, Mardani bisa menembus hingga daerah-daerah terpencil dan masyarakat yang dilaluinya pun leluasa menyampaikan permasalahan mereka.

Di luar kesibukkannya sebagai bupati, jebolan Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin ini masih tercatat sebagai Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan dan Ketua Moge Tanah Bumbu.

Selain itu, Mardani juga pernah menjabat sebagai Koordinator Apkasi Regional Kalimantan.

Baca Juga

Prof. Amany Lubis Pimpin UIN Jakarta

Karutan Depok, Sohibur Rachman : Wajar Kalau Ada yang Tak Puas

Jokowi, dari Keluarga Sederhana ke Istana

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com