MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

Investigasi BGN: Sayuran dengan Kadar Nitrit Tinggi Jadi Pemicu Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat

Senin, 10 November 2025 | 21:58 WIB / Redaksi
Investigasi BGN: Sayuran dengan Kadar Nitrit Tinggi Jadi Pemicu Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Dok: Istimewa.

Jakarta - Hasil penyelidikan Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa kadar nitrit tinggi dalam sayuran menjadi penyebab utama insiden keamanan pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Oktober lalu.

Ketua Tim, Arie Karimah Muhammad, menyampaikan bahwa penyelidikan dilakukan secara komprehensif, meliputi uji cepat kandungan makanan serta pengujian fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di dua lokasi penyedia makanan, yaitu SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2.

“Hasilnya, seluruh sampel air memenuhi standar kesehatan, sementara nitrit positif ditemukan pada beberapa menu makanan di kedua SPPG tersebut,” ungkap Arie.

Pada SPPG Kayu Ambon, nitrit terdeteksi pada tumis pakcoy, sedangkan di Cibodas 2, zat yang sama ditemukan pada tumis wortel, jagung mini putren, kembang kol, dan nasi putih. Kadar nitrit di Cibodas 2 jauh lebih tinggi, selaras dengan jumlah siswa terdampak 236 orang, dibanding 44 orang dari Kayu Ambon.

Menurut Arie, makanan di Cibodas 2 diketahui dimask dini hari (pukul 02.00) dan baru dikirim pagi harinya (pukul 06.30). “Rentang waktu tersebut memungkinkan proses alami perubahan nitrat menjadi nitrit dalam sayuran, terutama bila disimpan pada suhu ruang,” jelasnya.

Ia menambahkan, ketiadaan gejala diare menunjukkan tidak ada kontaminasi bakteri, sehingga faktor kimia — bukan biologis menjadi penyebab utama.

“Secara klinis, kadar nitrit berlebih dapat menghambat kemampuan darah membawa oksigen, menyebabkan gejala seperti lemas dan pucat, yang muncul beberapa jam setelah konsumsi,” terang Arie.

Dugaan awal menunjukkan bahwa kadar nitrit tinggi pada sayuran kemungkinan berasal dari penggunaan pupuk pertanian yang mengandung nitrit dalam jumlah tinggi. “Secara alami nitrit memang ada dalam tanaman, namun jika berlebihan dapat menimbulkan efek toksik bagi tubuh manusia,” katanya.

Temuan ini sekaligus menegaskan pentingnya pengawasan rantai pasok pangan, khususnya pada bahan sayuran segar yang digunakan dalam program MBG. BGN merekomendasikan evaluasi menyeluruh terhadap pemasok bahan pangan dan standar penyimpanan makanan sebelum distribusi ke sekolah-sekolah.

Baca Juga

Investigasi BGN: Air di 6 Dapur MBG Bandung Barat Layak, Nitrit Jadi Fokus Utama

BGN Tegaskan Air Bukan Penyebab Kasus Keamanan Pangan Bandung Barat

BGN Pastikan Insiden Keamanan Pangan di Lembang Akibat Kadar Nitrit Tinggi, Bukan Air Tercemar

BNG Dorong Koordinasi Lintas K/L untuk Atasi Masalah Bahan Pangan MBG

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com