BGN Pastikan Insiden Keamanan Pangan di Lembang Akibat Kadar Nitrit Tinggi, Bukan Air Tercemar
Dok: Istimewa.
Jakarta - Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan penyebab insiden keamanan pangan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Oktober lalu bukan berasal dari air yang tercemar, melainkan karena tingginya kadar nitrit dalam makanan yang disajikan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketua Tim Investigasi Independen BGN Arie Karimah Muhammad menjelaskan, kesimpulan ini diperoleh setelah dilakukan uji cepat (rapid test) dan pemeriksaan air bersih oleh Labkesmas Bandung Barat, serta hasil konfirmasi dari Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
“Hasil pengujian air menunjukkan kualitas yang baik, sementara uji makanan menunjukkan adanya kandungan nitrit berlebih pada hidangan yang dikonsumsi,” ujar Arie di Jakarta, Minggu (9/11/2025).
Tim menemukan nitrit positif pada dua lokasi SPPG, yakni Kayu Ambon dan Cibodas 2. Di SPPG Kayu Ambon, nitrit ditemukan pada menu tumis pakcoy bawang putih, sedangkan di Cibodas 2, nitrit terdeteksi pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol.
Kadar nitrit di Cibodas 2 tercatat lebih tinggi, sejalan dengan jumlah siswa terdampak lebih banyak 236 siswa, dibandingkan 44 siswa dari Kayu Ambon. Menurut Arie, makanan di Cibodas 2 selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim pukul 06.30, sehingga jeda waktu ini memicu peningkatan kadar nitrit akibat proses alami dari nitrat pada suhu kamar.
Menariknya, tidak ada korban yang mengalami diare, menandakan bukan bakteri melainkan faktor kimia yang menjadi penyebab utama. “Ini memperkuat dugaan bahwa nitrit dalam kadar berlebih menjadi pemicu gejala,” jelas Arie, yang juga ahli farmakologi klinis.
Ia menjelaskan, nitrit dalam kadar normal memang dibutuhkan tubuh, namun bila berlebihan dapat mengganggu fungsi darah dalam membawa oksigen. Efek ini menyebabkan korban merasa lemas, pusing, dan kekurangan oksigen, yang baru muncul beberapa jam setelah konsumsi makanan.
“Gejala yang muncul di malam hari sesuai dengan proses kimiawi tubuh. Nitrit berlebih menghambat suplai oksigen ke jaringan, sehingga gejalanya tertunda,” tambahnya.
Arie menduga, kadar nitrit tinggi berasal dari pupuk tanaman sayur yang digunakan oleh pemasok bahan pangan. “Kandungan nitrit alami bisa meningkat bila pupuk mengandung zat kimia tinggi, sehingga melebihi batas aman yang dapat ditoleransi tubuh,” tutupnya.


