BNPB Laporkan Gempa Nabire, Tidak Ada Korban Jiwa, Beberapa Fasilitas Umum Rusak

Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang Kabupaten Nabire, Jumat (19/9/2025) dini hari, mengakibatkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan. Hingga pukul 11.00 WIT, tidak ada laporan korban jiwa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa kerusakan cukup berat terjadi pada satu jembatan yang ambles dan dua rumah warga.
Selain itu, Kantor Bupati Nabire mengalami kerusakan pada kaca dan plafon, satu gereja rusak di bagian plafonnya, serta beberapa kaca pecah di Bandara Nabire.
“Secara umum, kerusakan tidak signifikan dan kondisi kota terkendali,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Komandan Korem Nabire Brigjen TNI Frits W.R. Pelamonia juga melaporkan situasi masyarakat tetap aman.
“Roda kehidupan di kota masih berjalan seperti biasa,” katanya setelah meninjau sejumlah lokasi terdampak.
BNPB segera mengirimkan tim reaksi cepat yang dipimpin pejabat eselon II untuk mendampingi BPBD Nabire dalam asesmen lapangan. Suharyanto menegaskan, status tanggap darurat masih menunggu hasil asesmen tersebut.
“BNPB akan memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Jika eskalasi meningkat, Deputi Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawa akan berangkat malam ini, bahkan saya sendiri akan segera menuju Nabire bila diperlukan,” jelasnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak gempa utama pukul 01.19 WIT, telah terjadi 11 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,1. Potensi gempa susulan diperkirakan masih berlanjut hingga puluhan bahkan ratusan kali.
Pascagempa, sempat terjadi gangguan listrik dan jaringan telekomunikasi GSM, namun kini layanan berangsur pulih. Komunikasi darurat juga didukung melalui jaringan satelit Starlink.