Azwin Amir, Kepala BBPPTP Ambon:
Ada Enam Strategi Untuk Petani Kakao Menghadapi Perubahan Iklim
Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:34 WIB / Ali Ramadan Suhaidi
ist
Potensi serangan OPT dan cuaca ekstrem bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan berdampak pada areal perkebunan kakao.
Menurut Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, Azwin Amir, ada enam strategi yang dapat dilakukan petani kakao dalam menghadapi perubahan iklim yakni:
- Sanitasi dan rehab kebun meliputi sambung samping untuk tanaman kakao yang produktivitasnya sudah menurun atau tidak termasuk klon unggul, pemangkasan serta pemanenan buah matang/panen sering dan pemetikan buah busuk.
- Irigasi dan bak penampung, khusus pembuatan bak penampung dilakukan apabila tidak ada tempat pembuangan akhir saluran irigasi (sungai).
- Rorak dan istana cacing, keduanya merupakan galian yang dibuat di sebelah pokok tanaman untuk menempatkan bahan organik dan dapat berfungsi sebagai lubang drainase.Rorak dimanfaatkan untuk mengumpulkan bahan organik yang apabila sudah cukup waktunya akan dimanfaatkan sebagai kompos, digali lalu ditaburkan ke piringan tanaman.Bedanya dengan rorak, istana cacing tidak diperlu digali untuk diambil komposnya dan ditaburkan ke permukaan, kompos tetap di bawah permukaan tanah dan dimanfatkan secara alami oleh akar tanaman.
- Penanaman tanaman sela, dimana pemilihan dan pengkombinasian tanaman sela berhubungan erat dengan karakteristik tanah, periode tanam kakao (umur tanaman), jarak tanam kakao, peluang pasar dan pilihan pangan petani.Penanaman tanaman sela berguna sebagai nilai tambah bagi ekonomi dan menarik petani untuk bersemangat merawat kebunnya.
- Pemupukan organik yang mengandung agens pengendali hayati (APH), dimana manfaat penggunaan agens pengendali hayati yakni sebagai penyuplai unsur hara dan menekan populasi organisme pengganggu tumbuhan.
- Perangkap sederhana dan ramah lingkungan, dimana pembuatan perangkap sejatinya dilakukan di penghujung musim hujan untuk persiapan menghadapi awal musim kemarau, mengingat serangan hama biasanya menurun sepanjang musim penghujan.
“Penerapan enam strategi di atas diharapkan membuat tanaman kakao mampu bertahan hidup dalam menghadapi musim penghujan maupun kondisi ekstrem, menekan populasi OPT dan meningkatkan produktivitas,” ujar Azwin. (Hukmas Ditjen Perkebunan)