Jokowi Minta Tidak Takut Investasi di Indonesia
Selasa, 28 Februari 2017 | 20:05 WIB / Sofia Andhareswara
Presiden Jokowi.
Jakarta - Presiden Jokowi meminta para penanam modal tidak takut untuk melakukan investasinya di Indonesia karena prospek perekonomian sangat bagus dan situasi politik yang kondusif dan terkendali.
Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi dibanding negara-negara lain. Bahkan di negara G20, Indonesia hanya kalah dengan Tiongkok dan India, yang artinya PDB Indonesia berada di posisi tiga besar di kelompok negara ini. Tahun 2016, di tengah perlambatan ekonomi global, PDB Indonesia mampu tumbuh di 5,02%.
Dari sisi inflasi, lanjutnya, setelah sekian tahun yang selalu di atas 8%, dalam dua tahun terakhir tekanan inflasinya mampu berada di bawah 4%. Hal itu menunjukkan bahwa harga-harga bisa dikendalikan dengan baik.
"Inilah angka-angka yang memberikan kepercayaan kepada investor, baik investor dalam negeri maupun luar negeri, untuk berani menanamkan investasinya. Jadi jangan ada lagi yang pesimistis dengan ekonomi kita, jangan takut," kata Jokowi dalam acara Farewell Tax Amnesty 2017 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2).
Lebih lanjut Jokowi menyatakan, potensi perekonomian Indonesia yang besar juga sangat jelas hitungannya, yang menununjukkan bahwa pada saat 100 tahun kemerdekaan Indonesia 2045 mendatang sangat besar. Bahkan potensi pasar juga semakin besar dengan tingkat populasi yang akan naik cukup banyak.
"Saya minta Kementerian Keuangan menghitung berapa PDB kita di 100 tahun Indonesia merdeka. Dari hitungan itu muncul 309 juta penduduk, lalu PDB kita US$9,1 triliun. Kalau dirupiahkan itu kira-kira Rp110 ribu-Rp120 ribu triliun di 2045," ujarnya.
Ia melanjutkan,"Lalu income per kapita kita berapa? Akan ada US$29.000 per kapita. Tetapi dengan catatan setiap tahun, setiap lima tahun, sampai nanti 2045, kondisinya normal seperti sekarang ini," tuturnya.
Selain itu, Jokowi menyatakan, bahwa situasi politik di tanah Air juga sangat terjaga. Hal ini terlihat dari kegiatan demontrasi yang terjadi belum lama ini di akhir tahun lalu seperti November dan Desember berjalan dengan baik dan damai.
Untuk itu, diharapkan para pelaku investasi terutama di dalam negeri memanfaatkan kesempatan dan peluang yang ada di dalam negeri. Jangan sampai kesempatan ini diambil oleh negara lain.
"Feeling saya mengatakan hampir semua negara melihat kita (untuk investasi). Banyak yang tanya kepada saya mengenai situasi politik. Kemarin waktu ke Australia juga ditanya situasi politk. Saya sampaikan tidak ada masalah. Situasi politik kita aman terkendali. Demo dari 7 juta orang bisa dikendalikan Polri, tidak ada masalah. Saya sampaikan ke investor-investor demonya baik," jelasnya.