Akhir Tahun 2016 Harga Batubara Naik Hingga 50 Persen, Tahun ini?
Jumat, 03 Februari 2017 | 16:16 WIB / Andika Hafiz
Batubara
Jakarta - Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan harga batubara naik sebesar 50 persen pada akhir tahun 2016. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu produsen batubara terbesar di dunia. "Tahun lalu kuartal III sampai akhir tahun batubara naik hingga 50 persen. Tapi pertanyaan apa ini berkelanjutan?" katanya dalam diskusi 'Economic Outlook' di Hotel Pullman, Jakarta.
Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal juga mengatakan, kenaikan harga komoditas dapat memulihkan kinerja ekspor. "Tidak hanya batubara yang naik, beberapa komoditas lain juga harganya naik. Ada pertumbuhan positif tahun ini meskipun marginal, karena tahun-tahun sebelumnya ekspor kita minus terus," terang Faisal.
Namun, Direktur Indika Energy Azis Armand menerangkan, tingginya harga batubara (100 dolar AS per ton) tidak terlalu menggembirakan. Menurutnya, lebih baik harga lebih rendah sedikit dari 100 dolar AS per ton. Yang terpenting berkelanjutan dan stabil. Dari sisi pasokan, ada tantangan dari produsen global batubara seperti China dan Australia.
China sebagai produsen besar, pengaruhnya besar ke pasar. Ketika mereka mengubah hari kerja, pengaruhnya besar ke produksi. Sementara di Indonesia, lanjutnya, produksi batubara sangat dipengaruhi musim. Hujan yang terus mengguyur di awal tahun seperti saat ini, tentu menyusahkan operasi tambang batubara di Kalimantan.
Dengan melihat kemungkinan produksi dan permintaan global, Azis menyebut, rencana produksi perseroan akan bagus dijalankan jika harga batubara 100 dolar AS per ton.Namun, lebih baik lagi jika harganya stabil di kisaran 70-80 dolar AS per ton.