MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

Setelah UKI, Kini Giliran UI disambangi untuk sosialisasi FLPP & KPP

Rabu, 19 November 2025 | 20:39 WIB / Redaksi
Setelah UKI, Kini Giliran UI disambangi untuk sosialisasi FLPP & KPP Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho (kiri). Dok: Istimewa.

Jakarta - BP Tapera dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) kembali diundang menjadi narasumber seputar pembiayaan perumahan.

Kali ini undangan tersebut berasal dari Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia melalui kegiatan PropertiInovasi 2025 yang berlangsung di Balairung UI.

Hadir dalam sesi diskusi  Financing for Developers & Costumers for 3 Million Home Program, dari BP Tapera dihadiri langsung Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, sedangkan dari narasumber Kementerian PKP diisi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan, Pencegahan Korupsi, dan Pemberdayaan Masyarakat,
Budi Permana.

Pada kesempatan pertama, Budi Permana menyampaikan dalam industri pembangunan rumah subsidi sendiri, terdapat setidaknya 185 usaha maupun industri lainnya bergerak dalam membangun 1 unit rumah, menyumbang 2% dalam perekonomian Indonesia.

"Oleh karena itu, Presiden Prabowo melalui Kementerian PKP melakukan terobosan untuk Program Tiga Juta Rumah,".

Budi Permana menyampaikan salah satu program yang disediakan adalah melalui KUR Perumahan.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho dalam paparannya menyampaikan Program Tiga Juta Rumah ini diterjemahkan melalui asta cita pemerintahan Presiden Prabowo.

Lebih lanjut disampaikannya, BP Tapera ditugasi oleh
pemerintah untuk menyalurkan dana bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan alokasi peningkatan dana yang cukup signifikan, yaitu 350.000 unit rumah di tahun 2025.

Heru juga menuturkan bahwa data backlog hunian trendnya mengalami penurunan tiap tahunnya, hal tersebut menunjukkan indikasi bahwa program pemerintah terkait pembiayaan perumahan ini berhasil.

"Kami bersama pemerintah juga terus lakukan optimalisasi sinergi peran pemangku kepentingan, seperti melakukan blended financing antara dana perbankan, dana tapera, dan sumber dana lainnya," ujar Heru

Selain itu Heru juga menyampaikan tantangan yang ada saat ini dalam dinamika rumah subsidi, salah satunya terkait bankability debitur, dimana kebanyakan dari calon debitur yang mengajukan diri sedang tercatat ataupun menanggung pinjaman online.

Oleh karena itu, Heru mengingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah tergiur dengan pinjaman online.

Dalam kesempatan berikutnya, Ketua DPP REI, Joko Suranto, yang turut menjadi narasumber menyampaikan di berbagai negara sektor properti memang menjadi salah satu indikator pertumbuhan negara.

"Perlu ada peran serta masyarakat, baik sebagai konsumen maupun aktor intelektual, sehingga pemerintah dapat menyusun strategi kebijakan maupun regulasi," ujar Joko

Terakhir, narasumber dari Milikirumah.com yang sekaligus merupakan co-founder Milikirumah, Marine Novita menyampaikan terkait program Pra KPR.

"Konsumen kami 60% saat ini berasal dari sektor informal," ujar Marine Novita.

Baca Juga

BP Tapera dan PKP Gencar Sosialisasi FLPP & KPP ke Kampus, UKI salah satunya

BP Tapera Siapkan Skema Baru Pembiayaan Perumahan, Gandeng Pakar Jerman untuk Kaji Model CSH

BP Tapera dan Kementerian PKP Dorong Akselerasi Pembiayaan Rumah Lewat FLPP dan KUR Perumahan di Jawa Tengah

Target Antara FLPP Tembus 220 Ribu Unit, Bukti Komitmen Pemerintah Wujudkan Hunian Layak untuk MBR

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com