Dadan Hindayana: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Kemandirian Ekonomi dan Tekan Stunting
 Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. Dok: Istimewa.
 Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya ditujukan untuk memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi daerah.
Dalam Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) Pejabat Publik PKS di Denpasar, Senin (3/11/2025), Dadan memaparkan bahwa program MBG merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan gizi sekaligus menumbuhkan sektor pangan rakyat.
“Pembelian bahan baku untuk MBG akan dilakukan langsung dari petani, peternak, dan nelayan. Koperasi dan UMKM lokal akan menjadi tulang punggung distribusi. Dengan cara ini, uang negara berputar di tingkat lokal dan memperkuat ekonomi masyarakat,” jelas Dadan.
Ia juga menyoroti keterkaitan antara pendidikan dan gizi, dengan menyebut tiga provinsi berpenduduk besar Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur masih menghadapi tantangan besar terkait stunting dan rendahnya rata-rata pendidikan.
“Tingkat pendidikan di ketiga provinsi tersebut masih di kisaran delapan tahun, dan itu berdampak langsung pada pola asuh serta kualitas gizi keluarga,” ujarnya.
Dadan menjelaskan, tahun 2025 menjadi momentum penting karena program MBG akan menyentuh 80,26 juta penerima manfaat dengan total anggaran Rp335 triliun. Ia mengajak seluruh pejabat publik PKS untuk aktif mengawal pelaksanaannya di lapangan.
“Program ini bukan sekadar bantuan makan bergizi. Ini investasi jangka panjang untuk generasi sehat dan produktif. Bila pengawasan dan kolaborasi berjalan baik, MBG akan menjadi tonggak sejarah pembangunan gizi nasional,” tutup Dadan Hindayana.

 
 
 
 
