Badan Pangan Nasional Perluas GPM, Harga Pokok Kian Terjangkau

Jakarta - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menegaskan program Gerakan Pangan Murah (GPM) terus menjadi andalan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan di tengah tekanan global dan cuaca ekstrem.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyebut GPM merupakan bukti hadirnya negara langsung di tengah masyarakat. “Stabilisasi pangan bukan pekerjaan satu lembaga, tapi gotong royong seluruh pihak,” kata Arief, Sabtu (30/8/2025).
Sejak awal tahun hingga 29 Agustus 2025, GPM digelar di 7.033 titik pada 36 provinsi. Angka ini meningkat pesat dibanding awal pelaksanaan pada 2022 yang hanya 442 kali. Tahun 2024 bahkan mencatat 9.547 kali penyelenggaraan, sekaligus berkontribusi menekan inflasi nasional ke level 1,54 persen terendah dalam 66 tahun terakhir.
Selain menggelar GPM, NFA juga menginstruksikan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui pasar rakyat dan ritel modern. Hingga akhir Agustus, penyaluran SPHP telah mencapai 284,2 ribu ton, dengan target 1,3 juta ton hingga Desember 2025.
“Dengan GPM dan SPHP, masyarakat dapat mengakses pangan pokok dengan harga terjangkau. Ini penting untuk menjaga daya beli dan menekan gejolak harga,” ujar Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa.