Saat Sepeda Presiden Tak Laku di Bali
Sabtu, 23 Juni 2018 | 18:56 WIB / Edar Pattikawa
Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi PPh Final bagi UMKM di Denpasar, Bali.
Denpasar - Sudah menjadi kekhasan Presiden Joko Widodo untuk memberikan kuis berhadiah sepeda dalam setiap kunjungan kerjanya ke daerah-daerah.
Biasanya, ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang hadir untuk berinteraksi langsung sekaligus mendapatkan sepeda dari orang nomor satu di Republik ini.
Namun hal yang agak berbeda terjadi saat Presiden Joko Widodo melakukan sosialisasi pajak penghasilan (PPh) final bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Denpasar, Bali, Sabtu, 23 Juni 2018.
Masyarakat yang tampil ke depan untuk menjawab pertanyaan Presiden memilih untuk tidak mendapatkan sepeda dari sang Kepala Negara.
Pagi itu, setelah memberikan sambutannya, Presiden melemparkan pertanyaan kepada masyarakat pelaku UMKM yang hadir. Presiden bertanya jika di antara masyarakat yang hadir ada yang mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mau berbagi ceritanya di atas panggung. Saat itu, naiklah seorang ibu bernama Ayu Reni.
Di atas panggung, Ibu Ayu ini kemudian bercerita pengalamannya mengambil KUR untuk menambah modal usaha apoteknya. Ia pun mengaku tidak mendapat kesulitan ketika meminjam KUR tersebut.
"Ya semoga bank-bank pemerintah, tetap memberikan kemudahan kepada kami para pelaku UMKM supaya tetap kita berkarya, berkreasi, karena kita kan sudah berusaha mau buka usaha, supaya kita tetap diberikan modal, dimudahkan juga izinnya, seperti itu," ucap Ibu Ayu.
Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada masyarakat.
Setelah itu Presiden pun menawarkan kepada Ibu Ayu untuk memilih sepeda atau berfoto bersama. Pilihannya ternyata memilih foto bersama.
"Pilih foto atau pilih sepeda? Pilih salah satu. Bingung. Pilih foto? Ya sudah tidak apa-apa. Terima kasih," ucap Presiden yang kemudian diiringi riuh tawa semua yang hadir di ruangan tersebut.
Tak hanya itu, Presiden pun kemudian melontarkan pertanyaan lainnya. Ia meminta satu orang yang hafal untuk maju membacakan Pancasila.
"Hati-hati saya ingatkan waktu duduk itu bisa hafal, waktu ke sini bisa lupa," kata Presiden.
Seorang ibu bernama Elizabeth Nauri Hutagalung dipilih untuk maju ke depan. Dengan lancar dan lantang, ibu ini pun berhasil membacakan Pancasila. Sama seperti Ibu Ayu, Ibu Elizabeth pun ternyata lebih memilih foto bersama ketika ditawari hadiah sepeda oleh Presiden.
"Saya enggak tahu ya, sekarang sepeda kok enggak laku," ujar Presiden yang sontak membuat seisi ruangan bergemuruh dengan tawa.