BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Muda
Jumat, 24 November 2017 | 14:07 WIB / Sofia Andhareswara
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto saat acara seminar BPJS Ketenagakerjaan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan tengah membidik kepesertaan dari kalangan pekerja muda.
Hal ini dilakukan agar target total coverage dan dana kelolaan sebesar Rp 375 triliun bisa terwujud pada tahun depan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, saat ini potensi peningkatan kepesertaan masih tinggi dengan populasi pekerja di Indonesia mencapai 127 juta orang.
"Dari angka itu, yang eligible (memenuhi syarat) jadi peserta ada 86 juta orang. Saat ini sudah terdaftar 43 juta orang, dan yang aktif mengiur hanya 24,6 juta," ujar Agus di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (23/11).
Agus memproyeksikan jika pekerja muda masuk dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan maka berpotensi menambah jumlah peserta aktif hingga 30,24 juta orang pada tahun 2018 mendatang.
Salah satu jalan yang ditempuh BPJS Ketenagakerjaan guna menggaet pekerja muda tersebut dengan melakukan pengembangan layanan berbasis digital, hal ini mengingat generasi saat ini sudah dekat dan masif sekali menggunakan layanan digital.
"Kami sedang kembangkan aplikasi berbasis digital. Satu aplikasi sudah selesai dan diimplementasikan, yaitu Perisai. Seluruh prosesnya digital, tidak ada kertas dan nontunai," ungkap Agus.
Kemudian, dengan memberikan manfaat tambahan berupa fasilitas kredit kepemilikan rumah dengan down payment rendah, hingga potongan harga di beberapa merchant yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kredit perumahan dengan suku bunga dan uang muka yang rendah. Kami juga ada beberapa inovasi yang sedang disiapkan," jelasnya.
Tercatat, hingga Oktober 2017 Oktober, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai Rp 311 triliun atau sekitar 98,7 persen dari target tahun ini.
Sebelumnya, pada September 2017 dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 301 triliun.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 24,5 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 241,77 triliun. kps