MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

70 Persen Pembiayaan Lari ke Mobil dan Motor, UMKM Dapat Porsi Mini

Senin, 14 Agustus 2017 | 15:52 WIB / Sofia Andhareswara
70 Persen Pembiayaan Lari ke Mobil dan Motor, UMKM Dapat Porsi Mini Kerja Sama APPI dengan Kadin dan HIPPI untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor UMKM di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/8/2017).
Jakarta - Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menggandeng Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) dan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM). 
 
Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno mengatakan, pembiayaan ke sektor UMKM masih sangat kecil, karena saat ini 70 persen pembiayaan lebih disalurkan ke sepeda motor dan mobil. 
 
Padahal, terang dia, 60 persen Produk Domestik Bruto Indonesia disumbangkan oleh UMKM. Apalagi, pembiayaan sepeda motor terus menurun dari 7,6 juta unit pada 2011 hingga 2017 diprediksikan hanya 5,6 juta unit sepeda motor yang akan dibiayai. 
 
Oleh karena itu, Suwandi menjelaskan, perusahaan pembiayaan lebih memilih membiayai UMKM untuk keberlanjutan usahanya.
 
Apalagi dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Penyeleranggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan membolehkan perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.
 
"Kalau kita berfokus pada motor dan mobil ke depannya tidak bergerak. Sehingga, kami beralih untuk menyediakan modal kerja UMKM. Apalagi 60 persen PDB dari di UMKM," ujar Suwandi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (14/8).
 
Pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur CSUL Finance menuturkan, kerja sama dengan Kadin dan Hippi untuk menjaring anggota dari dua organisasi tersebut dapat memanfaatkan pembiayaan yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan. 
 
"Kami melihat potensi UMKM ada di anggota Kadin dan Hippi. Jumlahnya sangat besar. Sehingga, potensi kolaborasi anggota Kadin dan Hippi juga sangat besar," jelas dia.
 
Sementara itu, Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani menambahkan, kerja sama ini sebagai alternatif mendapatkan pembiayaan selain perbankan.
 
Menurut dia, selama ini dari 56,5 juta UMKM hanya 18 persen yang mendapatkan pembiayaan dari perbankan. 
 
Perbankan untuk menyalurkan pembiayaan sangat ketat. Sehingga pembiayaan ini menjadi alternatif.
 
"Selama ini hanya 16 juta UMKM yang dibiayai, 40 juta UMKM masih belum tersentuh. Kami meyakini kerja sam ini dapat berjalan dengan baik, karena kadin mempunyai anggota di seluruh daerah Indonesia," pungkas dia. Kompas
Baca Juga

Tahun Depan, Upah Buruh Naik 8,03%

Indonesia Jajaki Pasar Dagang dengan Timur Tengah

Ketua Umum Kadin, Eddy Ganefo : Angka Backlog Tinggi, Masalah Perumahan Menjadi Anak Tiri

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com