Tata Motors Gelar Talkshow Bisnis Logistik di Era Ekonomi Digital
Jakarta - PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Agen Pemegang Merek Tata Motors di Indonesia tak sekadar menjual produk kendaraan bermotor dan layanan purna jualnya saja. Tetapi, merasa perlu memberikan sebuah pencerahan bagi para pemula untuk memulai bisnis.
“Sektor logistik dan distribusi ini akan terus berkembang selama orang masih mengkonsumsi. Terlebih, semakin banyak ekonomi tumbuh, maka permintaan ke sektor jasa ini juga akan semakin besar,” tutur Presiden Direktur JNE Express Mohamad Feriadi, yang menjadi narasumber acara, di booth Tata Motors di GIIAS 2017, ICE Serpong, Tangerang, Sabtu (12/7).
Saat ini saja, lanjutnya, nilai pasar industri logistik di tanah air mencapai Rp2.100 triliun. Sedangkan pertumbuhannya tahun ini mencapai 14,7 persen.
“Potensi terus tumbuhnya sangat besar, karena saat ini juga berkembang sektor e-commerce atau ekonomi digital,” paparnya.
Hanya, tantangan di era ekonomi digital ini juga semakin tinggi. Karena kecepatan dan ketepatan kiriman barang milik konsumen menjadi sebuah tantangan. Tantangan dari sesama pemain di industri ini juga tak kalah besarnya.
Masing-masing perusahaan terus bersaing memberikan layanan terbaik . Padahal, langkah ini juga memerlukan biaya atau investasi.
“Sebab itu, karena porsinya paling besar dalam struktur biaya produksi, maka kendaraan harus efisien. Karenanya, memilih kendaraan yang berkapasitas lebih, hemat bahan bakar, dan biaya perawatan murah menjadi kunci keberhasilan,” terang pria yang juga mejabat sebagai Ketua Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres dan Pos Indonesia (Aperindo) itu.
Pernyataan ini diamini Manajer Marketing PT TMDI, Wilda Bachtiar. Bahkan, lanjut Wilda, sejak dari awal Tata Motors telah merancang kendaraan komersial buatannya memiliki kualitas dan kemampuan seperti yang diharapkan pebisnis.
“Kalau kita lihat semua kendaraan Tata Motors untuk sektor bisnis itu bermesin diesel. Karena selain kuat, juga efisien di biaya bahan bakar, serta perawatannya. Kehematan biaya ini 8-10 persen,” jelasnya di tempat yang sama.
Bahkan, lanjut Wilda, layanan purna jual yang diberikan TMDI juga terus dikembangkan. Saat ini tak kurang dari 300 gerai layanan purnal jual mulai dari 1S hingga 3S. Bahkan untuk penyediaan suku cadang juga disediakan melalui pasar online.
Sedangkan Corporate Communication Head TMDI, Kiki Fajar menyebut acara seperti ini digagas TMDI untuk memberikan masukan dan inspirasi bisnis kepada para calon pebisnis dan bahkan pebisnis.
“Karena dinamika bisnis itu sangat cepat, sehingga harus direspon dengan cepat pula,” kata dia.