Panglima TNI : Jangan Percaya Kalau Ada Ulama yang Mengajak untuk Mengubah Pancasila
Senin, 31 Juli 2017 | 14:06 WIB / Ali Ramadan Munthe
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat menerima kunjungan para ulama dari berbagai wilayah di Indonesia di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/11/2016).
Surakarta - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan ulama berperan besar dalam mendirikan dan melanggengkan bangsa Indonesia.
“Maka sangatlah tidak mungkin apabila ada ulama yang akan menentang Pancasila, apalagi merusak dan memecah belah bangsa ini,” katanya pada ceramah wawasan kebangsaan dihadapan sekitar 10.000 orang jamaah Keluarga Besar Majelis Tafsir Al Quran (MTA) di Gedung MTA Pusat Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/7).
Panglima TNI mengingatkan kepada umat Islam Indonesia agar selalu menjaga keutuhan Indonesia dengan Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan melarang umat Islam percaya terhadap ulama yang ingin mengubah Pancasila.
“Siapapun tidak boleh mengubah Pancasila. Kalau ada yang mengaku ulama ingin mengubah Pancasila, maka pasti itu ulama dari luar yang dibayar untuk merusak Indonesia, karena ulama Indonesia tidak akan memecah belah keutuhan negara,”tegasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, bahwa Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa sudah merupakan suatu kesepakatan para pendiri bangsa termasuk para ulama.
“Pancasila sebagai dasar negara sudah final dan siapapun tidak boleh mengubahnya. Jadi, kalau ada ulama yang mengajak untuk merubah Pancasila, jangan percaya,”ujarnya.
Panglima TNI mengingatkan, bahwa NKRI didirikan atas dasar kebhinekaan suku, agama, ras dan adat istiadat yang harus dipertahankan karena disitulah letak kebesaran bangsa Indonesia.
“Banyak suku dan budaya dari Sabang sampai Merauke dan banyak tunas agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka kita wajib menjaga jangan sampai terbelah oleh pihak lain dan jangan sampai mau diadu domba oleh negara lain,” pungkasnya.