Bangunan Dapur Gizi Masa Depan, SPPG Banyuwangi–Magelang Terapkan Teknologi Sandwich Panel
Dok: Istimewa.
Jakarta - Di tengah dorongan untuk memperkuat infrastruktur pangan nasional, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banyuwangi–Magelang tampil sebagai pelopor pembangunan fasilitas pengolahan pangan yang tangguh, higienis, dan berstandar tinggi.
Fasilitas ini menjadi yang pertama di lingkup Badan Gizi Nasional (BGN) yang sepenuhnya menggunakan teknologi konstruksi Sandwich Panel material modern yang dikenal kuat, tahan api, dan berumur panjang.
Teknologi ini mengombinasikan dua lapisan logam dengan satu lapisan isolasi di tengahnya, menciptakan struktur ringan namun luar biasa kuat. Sandwich Panel mampu menahan suhu ekstrem hingga 1.200 derajat Celcius, menjaga suhu ruangan tetap stabil, serta melindungi dari kelembapan, rayap, dan jamur.
Ketua Yayasan Bina Bangsa sekaligus penanggung jawab SPPG, Hadi Pranoto, menjelaskan bahwa pembangunan dengan sistem tersebut bukan hanya soal kekuatan fisik bangunan, tetapi juga soal visi jangka panjang.
“Ini adalah investasi untuk masa depan. Kami tidak hanya membangun dapur bergizi, tapi juga sistem yang efisien, higienis, dan siap menghadapi tantangan 50 tahun ke depan,” ujarnya.
Dengan permukaan yang halus dan mudah dibersihkan, dinding Sandwich Panel mendukung penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) serta sistem keamanan pangan internasional Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Standar tersebut menjamin setiap proses pengolahan berlangsung steril dan bebas kontaminasi, sebagaimana ruang bersih di fasilitas kesehatan modern.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyebut langkah ini sebagai terobosan penting dalam reformasi infrastruktur pangan nasional. “Kita perlu berani berinovasi. SPPG Banyuwangi–Magelang adalah bukti bahwa fasilitas bergizi bisa dibangun dengan teknologi ramah lingkungan, efisien, dan higienis,” katanya.
Selain menjaga kebersihan, material ini juga memberikan kenyamanan bagi tenaga kerja. Daya isolasi tinggi menjaga suhu tetap sejuk dan meredam kebisingan, sehingga mendukung produktivitas tanpa menambah beban energi pendingin.
Meski biaya awal konstruksi lebih tinggi dibanding bangunan konvensional, penggunaan Sandwich Panel dinilai lebih ekonomis dalam jangka panjang. Tanpa perlu pengecatan ulang, tahan korosi, serta mudah dirawat, teknologi ini menghemat biaya pemeliharaan dan memperpanjang umur fasilitas.
“Model seperti ini layak diterapkan di SPPG lain. Kita butuh fasilitas yang kuat, aman, dan berkelanjutan untuk menopang sistem gizi nasional,” tutup Khairul.


