Pembenahan Pelabuhan Hingga Penambahan 2 Trayek
Jakarta-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) terus melanjutkan proyek infrastruktur Tol Laut untuk menunjang konektivitas tahun 2022.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan perekonomian di setiap wilayah.
Optimalisasi beberapa pelabuhan itu seperti, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Kuala Tanjung, pembangunan Pelabuhan New Ambon, dan New Palembang.
Dirjen Perhubungan Laut (Plt) Arif Toha menyampaikan, pemerintah mengalokasikan anggaran secara berkelanjutan untuk upgrading fasilitas serta maintenance.
Termasuk optimalisasi operasional pelabuhan melalui alternatif funding dalam bentuk kerja sama dengan Badan Usaha Pelabuhan.
“Keterlibatan badan usaha terus didorong dengan berbagai penyempurnaan kebijakan yang berorientasi kemudahan berusaha,” ujarnya dalam jawaban tertulis yang diterima indonesiareports.com pada Jumat, (7/1).
Untuk meningkatkan pelayanan angkutan barang melalui jalur Tol Laut Ditjen Hubla juga menambah dua rute trayek Tol Laut dari semula 32 menjadi 34.
Perubahan tersebut tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor KP - DJPL 8 Tahun 2022.
Arif mengatakan, penambahan trayek diiringi dengan penambahan kapal dan pelabuhan singgahnya.
“Ini merupakan wujud kepedulian pemerintah dalam merespon permintaan pemprov untuk menyiapkan sarana distribusi logistik ke wilayah T3P (tertinggal, terpencil, terdepan dan perbatasan) agar pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting menjadi lancar,” katanya.
Prioritas Wilayah
Keberadaan Tol Laut terus mendapatkan dukungan dan dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah T3P. Mereka telah merasakan manfaat dari Tol Laut dalam penurunan disparitas harga dan konektivitas antarwilayah di Indonesia ditengah keterbatasan anggaran Tol Laut 2022.
Namun seiring perjalanan Tol Laut yang memasuki usia tujuh tahun, banyak hal positif yang tercatat yaitu jumlah kenaikan wilayah pelayanan menjadi 34 dari semula hanya 32 trayek.
Arif menambahkan, Ditjen Hubla akan memprioritaskan pelayanan pada wilayah T3P yang memiliki muatan balik, sehingga dapat membantu mendistribusikan produk unggulan daerah ke wilayah lain serta meningkatkan perekonomian daerah tersebut.
“Wilayah yang menjadi prioritas adalah daerah T3P yang belum disinggahi kapal komersial dan wilayah T3P yang mempunyai muatan balik,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Lalu Lintas Laut Mugen Suprihatin. Ia mengatakan pelayaran ke Wilayah Timur Indonesia juga dimaksimalkan.
Hal itu ditandai dengan membuka trayek T10 menggunakan kapal logistik Nusantara 5 dan trayek T15 dengan menggunakan kapal logistik Nusantara 3. Trayek ini melayani dari Tanjung Perak, Surabaya ke wilayah Timur, hingga ke Morotai.
“Saat ini wilayah Morotai dilayani dengan dua kapal Tol Laut. Sampai saat ini distribusi logistik ke Morotai maupun dari Morotai relatif lancar,” katanya.