Kunjungi Pembangunan Komoditas Tebu Sumsel
OKI-Sumatera Selatan memiliki luas areal tebu dan pabrik sekitar 30.000 hektare. Areal perkebunan ini tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan Ogan Ilir.
Dari sisi produksi, produktivitas Sumsel di sektor ini tak mengalami masalah, tapi masih belum mampu memenuhi kebutuhan gula masyarakat.
Karena itu, Ditjen Perkebunan pada Juli lalu melihat progres kegiatan pembangunan komoditas tebu khususnya kegiatan perluasan dan rawat ratoon.
Di samping itu, TIM Monev juga melakukan diskusi bersama dengan kepala desa dan kelompok tani tebu di dua kabupaten tersebut mendapat respon positif.
“Kami sangat antusias dan menyambut baik kehadiran Tim Monev dari Pusat. Dengan dilakukannya diskusi dengan para petani diharapkan dapat memecahkan persoalan yang dihadapi petani tebu di Kabupaten OKI dan OKU Timur, “ ujar Sapardi Kepala Desa OKU Timur.
Sedangkan di Provinsi Jawa Barat, Tim Monev melakukan kunjungan lapangan untuk melihat progres kegiatan pengembangan Tebu di Kabupaten Subang dan mengunjungi Pabrik Gula Subang, dilanjutkan mengunjungi lokasi pengembangan serai wangi.
Sementara itu, di Maluku Utara Tim Monev meninjau salah satu produsen benih di Desa Ake Diri Kabupaten Halmahera Barat yaitu CV. Nuada Maristika Jaya dan memberikan bantuan benih cengkeh kepada Kelompok Tani Simomi Gam di Desa Marimabati Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat.
Bantuan benih ini merupakan bagian dari kegiatan Rehabilitasi Cengkeh Direktorat Jenderal Perkebunan seluas 150 hektar di Kabupaten Halmahera Barat seluas 150 hektar.
Kunjungan lainnya yaitu di Lampung, Tim Monev berdiskusi bersama dengan Kelompok Tani Lada di Kabupaten Tanggamus sekaligus melakukan kunjungan ke lapangan untuk melihat progres kegiatan pengembangan komoditi lada.
Kunjungan ini sangat memberikan semangat baru terhadap anggota kelompok tani lada di Kabupaten Tanggamus. Para petani mengungkapkan terimakasih kepada Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dalam penyaluran bantuan dalam bentuk HOK rehabilitasi tanaman lada.
Dengan kunjungan Tim Monev ini, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Hendratmojo Bagus Hudoro berharap dapat membantu meningkatkan stimulus Satker Daerah untuk mempercepat serapan anggaran kegiatan, sehingga realisasi anggaran pada bulan Juli dan kedepannya di tahun 2020 ini sesuai dengan target yang ditetapkan. (Hukmas Ditjen Bun)