Progres RS Rujukan Corona UGM Yogyakarta Capai 60 %, Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran 2020
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melanjutkan pembangunan Rumah Sakit (RS) Akademik Universitas Gajah Mada (UGM) sebagai RS rujukan penanganan COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah sempat dibangun namun terhenti pada tahun 2010 dengan progres saat itu 75%. Pekerjaan lanjutan penyelesaian RS Akademik UGM dilaksanakan sejak 20 April 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, berdasarkan hasil penilaian teknis Balitbang PUPR, secara struktur gedung RS masih baik dan bisa dipakai. "Dengan demikian, penyelesaian RS ini tidak memakan waktu terlalu lama, karena kita menggunakan sistem moduler sehingga tinggal pemasangan saja. RS tersebut terdiri dari dua gedung masing-masing terdiri dari lima lantai dengan luas seluruhnya sekitar 8.600 m2," kata Menteri Basuki.
Dikatakan Menteri Basuki, penyelesaian RS Akademik UGM tersebut merupakan bagian dari refocusing kegiatan Kementerian PUPR sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan COVID-19.
"Saat ini progres penyelesaian pembangunan secara keseluruhan mencapai 60% dan diharapkan dapat rampung sebelum Lebaran Idul Fitri tahun 2020 nanti," kata Menteri Basuki dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (11/5/2020).
RS Akademik UGM memiliki kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur dengan rincian 80 tempat tidur rawat inap, 2 tempat tidur ruang tindakan dan 25 tempat tidur ruang isolasi.
Gedung Yudhistira dengan luas 4.177 m2 memiliki kapasitas 38 tempat tidur. Gedung Arjuna dengan luas 4.505 m2 memiliki kapasitas 69 tempat tidur.
Pembangunan lanjutan RS Akademik UGM dilakukan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Badan Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi DIY dengan kontraktor PT Adhi Karya dan Manajemen Konstruksi PT. Virama Karya.
Lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal dan plumbing. Pekerjaan perbaikan struktur berupa pekerjaan screed beton (lapisan halus di atas beton/plester), perkuatan baja, dan perbaikan membran. Pekerjaan mekanikal elektrikal dan plumbing meliputi pekerjaan kabel tray, pipa conduit, hydran, instalasi air minum dan listrik. Perkiraan anggaran penyelesaian pembangunan rumah sakit ini Rp 66,8 miliar.
Menteri Basuki menekankan pentingnya kontraktor untuk menggunakan produk dalam negeri dalam pengerjaan rumah sakit ini. Di samping itu, Menteri Basuki juga mengingatkan untuk menjaga kerapihan dan keselamatan kerja, termasuk bagi 300 pekerja yang terlibat.
Penyelesaian pembangunan RS Akademik UGM dilaksanakan sesuai protokol pencegahan COVID-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, dan menghindari kerumunan serta Inmen PUPR No 02/IN/M/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.(*)