OTT Kalapas Sukamiskin, Karutan Depok : Tidak Ada Fasilitas Mewah Disini
Kamis, 26 Juli 2018 | 13:26 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Rutan Kelas II B Cilodong Kota Depok, Jawa Barat.
Depok - Tidak ada fasilitas mewah dalam sel narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Untuk warga binaan hanya tersedia kipas angin agar jangan terlalu panas, televisi, dan dispenser air yang terletak di ruang tengah setiap blok. Di dalam rutan hanya terdapat kantin yang didesain mirip dengan kafe.
“Ini sebagai sarana kebutuhan warga binaan. Ini wujud memanusiakan mereka. Kalau mereka merasa nyaman, rutan ini juga akan aman,” kata Kepala Rutan (Karutan) Kelas II B Cilodong Kota Depok, Sohibur Rahman, Rabu malam (25/7).
Sebagai sarana hiburan, tersedia televisi di area publik yang ditonton oleh dua blok, tapi bukan terpasang di kamar sehingga satu televisi ditonton beramai-ramai.
“Saya pastikan tidak ada fasilitas mewah disini. Semua di ruangan publik, sesuai dengan aturan,” tegas Sohibur.
Sebelum kejadian operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Sohibur mengklaim pihaknya rutin menggelar razia kamar rutan.
Tiap hari dilakukan langkah persuasif terhadap warga binaan. Sebulan empat kali dilakukan penggeledah secara insidentil, bisa siang, pagi atau malam.
Fasilitas televisi yang berada di ruang tengah blok sel. (Octavianus DS)
Namun, tak beda dengan rutan lainnya, Kelas II B Cilodong, Kota Depok inipun juga kelebihan kapasitas. Rutan seluas 24 hektare itu, dihuni sekitar 1.184 orang, seharusnya 1.130 orang. Semakin melangkah ke dalam rutan, keadaan semakin pengap dan panas.
Rutan Cilodong ini terbagi menjadi tiga blok. Setiap blok, terdiri dari beberapa kamar dengan ukuran bervariasi. Kamar berukuran kecil, diisi enam hingga sembilan orang. Sedangkan kamar berukuran besar, dihuni hingga 200 orang.
"Kamar besar itu bagian barak. Sebetulnya barak itu tidak layak sebagai area tempat tidur. Namun karena hunian kita banyak, ya apa boleh buat kita sebar," papar Sohibur.
Sementara itu, untuk penjagaan, pihaknya berkoordinasi dengan TNI dan Polisi. Saat ini, hanya ada 93 petugas penjaga rutan. Mereka dibagi tugas, ada yang di pelayanan administrasi dan keamanan. Untuk keamanan dibagi lagi menjadi empat shift isinya 13 orang (per shift).
Selain itu, pun disiagakan tiga ekor anjing jenis pitbull dan doberman untuk penjagaan karena keterbatasan personel.
Sohibur mengungkap, mengelola penjara tidak bisa terlalu lunak. Tapi harus tetap memikirkan kenyamanan warga binaan.