Pembangunan Stadion BMW Jakarta Butuh Rp 2 Triliun
Senin, 27 November 2017 | 12:41 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Ilustrasi.
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk membangun stadion bertaraf internasional di Taman Bersih, Manusiawi, dan Wibawa atau BMW, Jakarta Utara, mencapai Rp 2 triliun.
Hal itu menjadi salah satu alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menggunakan APBD untuk membangun stadion bertaraf internasional tersebut.
"Kami enggak membebankan APBD karena jumlahnya (anggaran pembangunan) bisa sampai Rp 2 triliun," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/11).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk membangun stadion di Taman BMW. Pemprov DKI Jakarta, kata Sandi, hanya menyediakan anggaran untuk menyiapkan kajian pembangunannya.
"Di KPBU-nya bahwa ada sekitar 2-5 persen dari perkiraan total estimasi biaya yang harus disediakan Pemprov untuk menyiapkan final business case. Itu yang kami anggarkan," katanya.
Sandi menyebut Pemprov DKI Jakarta akan melibatkan pemerintah pusat dalam membangun stadion yang juga menurut rencana ya jadi "kandang" klub sepak bola asal Jakarta, Persija.
"Nanti akan masuk melibatkan pemerintah pusat juga karena ini, kan, konsepnya public private partnership," ucapnya.
Dalam situs apbd.jakarta.go.id, ada dua nomenklatur terkait kajian stadion di Taman BMW. Pertama adalah penyusunan final business case pembangunan stadion bertaraf internasional dengan anggaran Rp 15,9 miliar.
Tolak ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen detail engineering design pembangunan stadion bertaraf internasional.
Nomenklatur kedua adalah penyusunan prastudi kelayakan pembangunan stadion olahraga bertaraf internasional dengan dana Rp 2,9 miliar.
Tolok ukur kinerjanya adalah tersedianya dokumen prastudi kelayakan pembangunan stadion bertaraf internasional. Jika ditotal, anggaran untuk dua kajian itu Rp 18,99 miliar.