MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

Menteri Basuki : Pembangunan Infrastuktur Harus Menunjukkan Ciri Khas Budaya di Daerah Masing-masing

Minggu, 13 Agustus 2017 | 14:40 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Menteri Basuki : Pembangunan Infrastuktur Harus Menunjukkan Ciri Khas Budaya di Daerah Masing-masing Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjadi pembicara pada Seminar UU Arsitek di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sabtu (12/8).
Surabaya - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan peran arsitek dalam pembangunan infrastruktur sangat penting.
 
Desain infrastruktur seperti jembatan, bendungan, bangunan harus memiliki karakter dan dapat mewakili budaya sehingga menunjukkan ciri khas daerah setempat.
 
"Pembangunan infrastuktur harus bisa menunjukkan ciri khas budaya di daerah masing-masing karena karya arsitektural juga merupakan seni," katanya kemarin saat menjadi pembicara pada Seminar UU Arsitek di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Sabtu (12/8).
 
Saat ini bangunan di sejumlah daerah masih sedikit yang sesuai karakter, padahal Indonesia terdiri dari 741 suku bangsa sehingga sangat kaya terhadap karya arsitektural.
 
"Sekali lagi, itulah yang harus digali terus. Sekarang secara individual masih kreatif sendiri-sendiri. Karakter di sini hampir hilang, seperti di Jawa yang seharusnya Joglo kini jadi ruko. Yang masih tersisa salah satunya di Bukit Tinggi," ucapnya.
 
Menurutnya pembangunan infrastuktur tidak lepas dari karya seorang arsitek yang merancang sebuah bangunan sehingga mampu berdiri dengan baik sesuai perencanaan.
 
"Nah, di sinilah peran arsitek. Mereka harus menggali terus kemampuannya dan berharap yang terbaik sehingga mampu menaikkan daya saing. Karya arsitektur harus bisa mendukung konstruksi yang better,cheaper, faster," jelasnya.
 
Menteri Basuki memberikan apresiasinya kepada para arsitek yang terlibat dalam merancang infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR seperti komplek olahraga Gelora Bung Karno dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang telah selesai dibangun pemerintah di 7 lokasi di 3 provinsi yakni Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
 
"Saya mengapresiasi keterlibatan para arsitek dalam proyek nasional persiapan Asian Games ke-18 di Jakarta pada Oktober 2018. Ini merupakan panggilan merah putih bagi para arsitek terbaik ikut berperan menata kawasan dan renovasi komplek olahraga GBK" kata Menteri Basuki.
Terkait pembentukan UU Arsitek, menjadi momentum mendorong profesi arsitek dan praktik arsitek yang handal dan profesional, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna dan hasil guna karya arsitektur. Selain itu memberikan landasan dan kepastian hukum bagi arsitek, pengguna jasa arsitek dan masyarakat umumnya.
 
“Dengan adanya UU Arsitek  maka baik itu profesi maupun produknya akan dilindungi pemerintah,” kata Menteri.
 
Di tempat sama, Rektor ITS Prof Joni Hermana mengapresiasi adanya UU Arsitek karena jurusan arsitektur di kampusnya terdapat kompetensi bidang keilmuan yang dikembangkan dengan sebutan arsitektur nusantara.
 
"Bidang ini merupakan budaya bangsa Indonesia dari berbagai macam daerah sehingga arsitekturnya dikaji secara ilmiah, terkait sebetulnya apa yang melandasi sehingga bangunan atau rumah seperti itu," tuturnya.
Baca Juga

Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika

Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021

PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman

Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target

33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com