Generasi Muda Deklarasi ‘Golkar Bersih’, Nurdin Halid : Kalau (Ingin Munas), Sampaikan kepada DPP atau DPD I
Jakarta - Kader Golkar yang menamakan dirinya Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mendeklarasikan 'Golkar Bersih' setelah Setya Novanto tetap duduk sebagai Ketum meski berstatus tersangka. Namun, deklarasi itu disebut tidak sesuai asas partai.
"Kalau kader (ingin Munas), sampaikan kepada DPP atau sampaikan pada DPD I. Jika institusi yang minta Munas adalah 2/3 dewan pimpinan provinsi, itu bisa digelar Munas. Nah, sekarang kalau ada kader silakan, salurkan kepada dua institusi ini, kepada DPD I atau kepada DPP," kata Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (26/7).
"Kalau kemarin mereka datang ke sini bukan datang menyampaikan aspirasi, datang untuk mendeklarasikan daripada apa itu gerakan muda bersih," sambungnya.
Menurut Nurdin, aksi GMPG itu tidak sesuai dengan asas dan metode penyampaian aspirasi di Golkar. Prosesnya juga harus sesuai dengan doktrin di partai.
"Itu tidak sesuai dengan asas-asas di dalam. Golkar kan partai yang sangat berpengalaman, partai yang memiliki doktrin," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, politikus muda Golkar Ahmad Doli Kurnia mendeklarasikan 'Gerakan Golkar Bersih' agar partai berlambang beringin itu bebas dari korupsi. Apalagi saat ini Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi e-KTP.
"Jadi kami menilai kepemimpinan yang sekarang ini sudah terlalu akut menempatkan korupsi itu suatu persoalan yang biasa. Seperti yang kita ketahui, Novanto sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK," kata Ahmad Doli saat deklarasi di depan kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (25/7).
Deklarasi itu dilarang dilakukan di dalam kantor DPP Golkar. Akhirnya, mereka mendeklarasikannya di luar pagar.