BPS : Februari Catat Inflasi 0,23 Persen
Jakarta - Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada bulan Februari tahun ini tercatat sebesar 0,23 persen dibandingkan bulan sebelumnya, karena harga pangan relatif terkendali.
"Inflasi pada bulan Februari 2017 sebesar 0,23 persen bulan ke bulan, lalu inflasi tahun kalendernya yakni Januari-Februari 2017 sebesar 1,21 persen, dan inflasi Februari 2017 tahun ke tahun sebesar 3,83 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers IHK Februari 2017 di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (1/3).
Ia menyebutkan, upaya pengendalian harga pangan oleh pemerintah relative baik karena inflasi menurut kelompok pengeluaran dari bahan makanan pada Februari ini mengalami deflasi sebesar -0,31% dengan andil -0,09%.
Komoditas di bahan makanan yang memberikan andil cukup tinggi terhadap inflasi Februari ini adalah cabai rawit dan bawang merah.
"Sedangkan yang menghambat inflasi ini adalah cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan harga beras, yang mengalami penurunan harga," jelasnya.
Kemudian, menurut kelompok pengeluaran makanan jadi, rokok, dan tembakau pada bulan Februari ini mengalami inflasi 0,39% dan andilnya 0,07%. Lalu kelompok penyumbang terbesar inflasi Februari lainnya adalah perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar dengan inflasi 0,75% dan andilnya 0,17%.
Untuk kelompok pengeluaran sandang, inflasinya sebesar 0,52% dan andilnya 0,03%. Kemudian pada kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olahraga, inflasinya sebesar 0,26% dan andilnya 0,0%. Lalu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan inflasinya sebesar 0,15% dan andilnya 0,03%.
Sedangkan menurut komponen inti, inflasinya sebesar 0,37% dengan andil 0,21%, dan harga yang diatur pemerintah inflasi 0,58% dan andilnya 0,11%. Kemudian harga bergejolak mengalami deflasi sebesar -0,36% dan andilnya -0,09%, komponen energi inflasi 1,44% dan andilnya 0,12%.
Suhariyanto, menurutkan, berdasarkan hasil pemantauan di 82 kota IHK, terdapat 62 kota mengalami inflasi dan 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Manado sebesar 1,16%, dan inflasi teredah di Ternate sebesar 0,03%. Kemudian deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar -1,40% dan deflasi terendah di kota Bungo yang sebesar -0,02%.