Malaysia Sebut Kim Jong Nam Tewas Karena Racun, Korut Menyangkal
Rabu, 22 Februari 2017 | 21:08 WIB / Rahman
Doan Thi Huong dan Siti Aisyah. (Reuters)
Jakarta - Saling bantah terkait kematian Kim Jong Nam terus terjadi antara Malaysia dan Korea Utara (Korut). Setelah sebelumnya Kepolisian Diraja Malayasia menyatakan kakak tiri Presiden Korut Kim Jong Un itu tewas karena racun, kini giliran Korut menyangkalnya.
Kedutaan Besar Korut untuk Malaysia Kang Chol, meyakini ada penyebab lain selain racun yang menewaskan Kim Jong Nam.
"Sudah 10 hari berlalu sejak insiden ini terjadi, tapi Kepolisian Malaysia tidak menemukan bukti apapun dari para tersangka yang ditangkap," demikian pernyataan Kedubes Korut untuk Malaysia pada media, seperti dilansir media lokal Malaysia,The Star, Rabu (22/2).
“Malaysia telah melakukan penyelidikan dengan didasarkan pada rekaman CCTV yang dirilis ke publik dan khayalan bahwa para tersangka wanita mengusapkan racun ke wajah korban dengan tangan mereka sendiri," sebutnya.
Lalu bagaimana mungkin para tersangka wanita ini masih hidup setelah insiden itu? “Itu berarti cairan yang mereka usapkan untuk lelucon, bukanlah racun dan ada penyebab lain untuk kematian almarhum," cetusnya.
Kang Chol juga menyerukan pembebasan terhadap tiga tersangka yang ditahan terkait kasus kematian Kim Jong Nam. Tiga tersangka yang dimaksud adalah wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong, wanita Indonesia bernama Siti Aisyah dan pria Korut Ri Jong-Chol.
"Mereka (Malaysia-red) seharusnya segera membebaskan wanita-wanita tak bersalah dari Vietnam dan Indonesia, juga (membebaskan) satu warga DPRK, yang ditangkap tanpa alasan," tegas Kang Chol.
Ri Jong Chol.
Sebelumnya, melalui konferensi pers di markas Polisi Diraja Malaysia, Kuala Lumpur, Kepala Polisi Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar menyebut dua tersangka wanita Doan Thi Huong dan Siti Aisyah menyerang Kim Jong Nam dengan tangan kosong yang dilumuri cairan beracun.
Menurut Khalid, kedua wanita itu diinstruksikan mencuci tangan di toilet bandara, usai serangan dilakukan. Namun Khalid mengaku belum tahu jenis racun yang digunakan.
Khalid juga menegaskan Doan dan Aisyah menyadari sejak awal bahwa mereka terlibat penyerangan dengan racun pada Kim Jong Nam.
Namun, dalam berbagai laporan media lokal Malaysia, yang mengutip sumber kepolisian, Doan disebut mengaku diperdaya untuk menyerang Kim Jong Nam. Menurut sumber itu, Doan mengaku diinstruksikan empat pria Korut untuk menyerang seorang pria di KLIA, dengan dalih acara lelucon atau 'prank'.
Empat warga negara Korut yang dimaksud adalah empat pria yang diduga sebagai 'otak' dalam kasus ini. Keempatnya kabur dari Malaysia pada hari kejadian, yakni 13 Februari, dan saat ini diyakini telah tiba di Pyongyang, Korut.
Keempatnya diidentifikasi sebagai Ri Ji-Hyon (33), Hong Song-Hac (34), O Jong-Gil (55), dan Ri Jae-Nam (57).