BGN Masuk Prioritas Nasional, BKN Siapkan 32 Ribu Formasi ASN untuk Perkuat Program Gizi
Dok: Istimewa.
Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi salah satu lembaga yang memperoleh porsi besar dalam rencana kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun mendatang.
Dalam pemetaan formasi terbaru, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menegaskan bahwa penguatan BGN merupakan bagian penting dari agenda strategis pemerintah, terutama dalam pemerataan layanan gizi di seluruh Indonesia.
Kepala BKN, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa sebanyak 32.080 formasi ASN disiapkan khusus untuk mendukung operasional dan program-program BGN. Menurutnya, alokasi besar ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas jangkauan layanan gizi, termasuk kesiapan sumber daya manusia yang lebih profesional dan merata.
“Di Badan Gizi, 32.080 formasi disiapkan. Termasuk di dalamnya 5.044 formasi untuk Penentuan Potensi serta rekrutmen guru dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat,” kata Prof. Zudan dalam keterangannya, Jumat, 28 November 2025.
Penempatan formasi yang begitu besar di BGN diproyeksikan dapat memperkuat program-program gizi nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), layanan pemulihan gizi masyarakat, hingga pendampingan gizi berbasis sekolah dan komunitas. Pemerintah menilai bahwa keberhasilan program gizi sangat bergantung pada ketersediaan SDM yang memadai dan berkompeten di lapangan.
Selain fokus pada BGN, BKN juga menyiapkan penataan kebutuhan pegawai di sektor lain, termasuk Program Kooperasi Desa Merah Putih. Dalam skema tersebut, sebanyak 59.217 pegawai non-ASN yang telah lama mengabdi berpeluang dialihkan untuk mendapatkan status yang lebih pasti.
Reformasi manajemen ASN ini diharapkan tidak hanya memperkuat pelayanan publik di sektor kesehatan dan pendidikan, tetapi juga memberikan kepastian kesejahteraan bagi pegawai non-ASN yang selama ini bekerja tanpa kepastian status.
Dengan penguatan besar-besaran di tubuh BGN, pemerintah menargetkan kualitas pelayanan gizi nasional dapat meningkat signifikan, sekaligus mempercepat pemerataan akses gizi bagi masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
