Program Makan Bergizi Gratis Sentuh 41,9 Juta Penerima Manfaat, Ekonomi Lokal Ikut Menggeliat
Dok: Istimewa.
Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menunjukkan dampak nyata bagi peningkatan kualitas gizi sekaligus pergerakan ekonomi lokal di seluruh Indonesia. Berdasarkan data per 21 November 2025, program nasional yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut telah menjangkau 41.918.422 penerima manfaat, terdiri dari anak sekolah, balita, serta ibu hamil dan menyusui.
Selain memperluas jangkauan bantuan, pemerintah juga memastikan penguatan layanan melalui 15.410 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di 38 provinsi.
SPPG menjadi pusat produksi dan distribusi menu bergizi, sekaligus penggerak ekonomi daerah melalui pola kemitraan dengan pelaku usaha lokal.
Dampak ekonomi program ini semakin tampak dengan berhasilnya MBG menyerap 621.568 tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Tenaga kerja tersebut berasal dari berbagai sektor, mulai dari pengolahan bahan pangan, distribusi, logistik, hingga penyediaan layanan dapur.
Pemerintah menegaskan bahwa MBG tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga dirancang sebagai instrumen penguatan ekonomi masyarakat. Melalui pengadaan bahan baku dari koperasi, UMKM, petani, dan nelayan lokal, roda ekonomi daerah turut berputar dan menciptakan nilai tambah.
Dengan capaian tersebut, program MBG terus diposisikan sebagai langkah strategis untuk menurunkan masalah gizi sekaligus mendorong kemandirian ekonomi dari tingkat desa hingga provinsi.
Pemerintah berharap kolaborasi berbagai pihak dapat menjaga keberlanjutan program dan memastikan manfaatnya semakin merata.
Gizi kuat, ekonomi bangkit Indonesia bertumbuh dari meja makan anak-anaknya.


