PNM Ajak Media Karo Melihat Lebih Dekat Dampak Program Mekaar bagi Perempuan Pelaku Usaha
Dok: Istimewa.
Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengajak insan pers di Kabupaten Karo untuk melihat secara langsung dampak nyata Program Mekaar terhadap pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro.
Dalam temu ramah yang digelar di Kabanjahe, Jumat, Pemimpin Cabang PNM Kabanjahe, Daniel Silitonga, menegaskan bahwa pembiayaan dan pendampingan usaha menjadi fondasi utama perubahan ekonomi yang dirasakan ribuan perempuan di daerah tersebut.
Daniel menyampaikan bahwa keterlibatan media menjadi penting dalam memastikan publik menerima informasi yang jelas, lengkap, dan bertanggung jawab mengenai program pemberdayaan yang dijalankan PNM. Menurutnya, transparansi merupakan bagian dari penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang harus terus dijaga.
“Kolaborasi dengan media memastikan masyarakat menerima informasi yang lengkap dan bermanfaat tentang pemberdayaan ultra mikro. Ini penting untuk memperkuat kepercayaan publik,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan PNM tidak hanya dihitung dari besarnya pembiayaan yang disalurkan, melainkan dari perubahan sosial dan ekonomi yang muncul. Melalui tiga pilar bisnis pembiayaan ultra mikro melalui Mekaar dan ULaMM, pendampingan serta pelatihan usaha, dan pengembangan usaha berkelanjutan melalui dukungan pemasaran PNM berharap nasabah perempuan mampu tumbuh menjadi pelaku usaha yang mandiri dan berdaya saing.
Daniel mencontohkan bagaimana banyak nasabah di Karo mengalami peningkatan kapasitas berkat pelatihan rutin, pembinaan intensif, serta pendampingan kelompok yang berkelanjutan. Perubahan tersebut, menurutnya, menjadi bukti bahwa pemberdayaan tidak berhenti pada penyaluran pembiayaan saja.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung hangat, jurnalis dan influencer lokal menyoroti berbagai isu, mulai dari tantangan usaha mikro pasca pandemi hingga perlunya perlindungan lebih baik bagi petugas lapangan PNM.
Ada pula masukan terkait dinamika hubungan PNM dan nasabah serta pentingnya narasi pemberdayaan yang objektif di ruang publik. PNM menyambut seluruh masukan tersebut dan berkomitmen memperkuat kanal komunikasi yang lebih responsif bagi media dan masyarakat.
“Media adalah mitra strategis kami. Semakin luas informasi tentang program PNM diterima masyarakat, semakin besar dampak pemberdayaan yang bisa kita capai,” kata Daniel.
PNM berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat pemahaman masyarakat Karo bahwa program pembiayaan ultra mikro bukan sekadar memberikan modal usaha, tetapi juga menghadirkan pendampingan, pelatihan, hingga dukungan akses pasar.
PNM Kabanjahe juga mendorong agar kisah sukses para nasabah dan dampaknya terhadap ekonomi keluarga dapat disebarkan lebih luas melalui pemberitaan yang positif dan berimbang.
Dengan sinergi yang semakin erat antara PNM dan insan pers, publik diharapkan dapat memperoleh informasi yang lebih jernih dan mudah dipahami mengenai berbagai program pemberdayaan yang terus berjalan di Kabupaten Karo.
