AKP Kharisma Arbita Bangsa Tegaskan Komitmen Samsat Jaksel Bebas Pungli dan Berintegritas

Jakarta – Kepala Unita Samsat Jakarta Selatan, AKP Kharisma Arbita Bangsa, S.I.K., M.Si., menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas pelayanan publik dan memastikan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan kerja yang ia pimpin.

Meski baru dua minggu menjabat, ia langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan dan pengawasan internal.

Pernyataan tersebut disampaikan AKP Kharisma dalam wawancara eksklusif bersama IndonesiaReports.com, yang berlangsung di Coffee TMC, Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Senin (10 November 2025).

“Namanya juga orang baru, jadi kita harus belanja masalah dulu. Kalau sistemnya sudah bagus, kita lanjutkan. Kalau ada yang kurang, tentu kita benahi,” ujarnya.

Layanan Samsat Jakarta Selatan
AKP Kharisma menjelaskan bahwa Samsat Jakarta Selatan merupakan kantor bersama yang terdiri dari beberapa instansi, yakni Polri, Bapenda DKI Jakarta, Jasa Raharja, dan Bank DKI.

Polri berperan dalam pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) seperti penerbitan STNK dan plat nomor, sedangkan Bapenda DKI menangani pajak kendaraan bermotor.

“Untuk biaya PNBP, misalnya STNK mobil sebesar Rp200.000, motor Rp100.000, dan plat nomor mobil Rp100.000 serta motor Rp60.000. Semua masuk ke kas negara,” jelasnya.

Layanan yang tersedia di Samsat Jakarta Selatan meliputi pengesahan STNK tahunan, perpanjangan lima tahunan, dan pembayaran pajak kendaraan bermotor. Untuk memudahkan masyarakat, pihaknya telah membuka enam gerai pelayanan di berbagai lokasi, seperti ITC Kuningan, Blok M, Gandaria City Mall, Cipulir, dan Kecamatan Pasar Minggu.

Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan aplikasi Signal (Samsat Digital Nasional) untuk melakukan pembayaran pajak secara online. Terkait mutasi kendaraan, AKP Kharisma menegaskan bahwa layanan tersebut tidak dilayani di Samsat Jakarta Selatan, karena menjadi kewenangan Polda Metro Jaya.

Digitalisasi dan Sistem Antrean
Menjawab pertanyaan soal digitalisasi, AKP Kharisma mengatakan sistem antrean saat ini masih menggunakan prinsip “first in, first out”, yaitu siapa yang datang lebih dahulu akan dilayani lebih dulu. Namun, pihaknya sudah menyiapkan formulir dan sistem data berbasis online untuk mempercepat proses pelayanan.

“Sekarang alur pelayanan sudah satu pintu. Jadi masyarakat datang, isi formulir online, lalu mengikuti jalur yang sudah diatur agar lebih efisien,” ujarnya.

Disiplin dan Pengawasan Internal
Untuk memastikan pelayanan bersih dan bebas pungli, AKP Kharisma menegaskan telah menerapkan pengawasan ketat dan apel rutin bagi seluruh personel Samsat Jakarta Selatan. Ia juga memberikan pengarahan setiap minggu untuk menjaga kedisiplinan dan meningkatkan etika pelayanan publik.

“Saya sudah sampaikan ke anggota, jangan sampai ada calo berkeliaran. Kalau ada yang ketahuan, akan langsung saya tindak,” tegasnya.

Sejauh ini, belum ada laporan resmi dari masyarakat terkait pungli sejak dirinya menjabat. Namun, ia tetap membuka ruang pelaporan bagi siapa pun yang menemukan dugaan pelanggaran.

Penanganan Laporan dan Sanksi bagi Oknum
Menanggapi isu adanya laporan masyarakat mengenai “pembayaran tanpa tanda terima”, AKP Kharisma memastikan akan menindaklanjuti setiap laporan dengan serius. Ia bahkan telah membentuk tim khusus (timsus) untuk memeriksa dan menelusuri setiap dugaan pelanggaran.

“Kalau memang ada bukti, silakan laporkan. Kami punya sistem pengawasan internal dari Propam dan Propolda. Kalau benar ada oknum, tentu akan kami proses sesuai ketentuan,” tegasnya.

Kanal Pengaduan dan Komunikasi Publik
Untuk menjaga transparansi dan keterbukaan, Samsat Jakarta Selatan telah menyediakan hotline pengaduan aktif di nomor 0857-1356-3565, yang dapat dihubungi selama jam kerja. Nomor pengaduan tersebut juga telah dipasang di setiap lantai ruang pelayanan.

“Kami pastikan identitas pelapor akan dilindungi. Jadi masyarakat tidak perlu takut melapor,” kata Kharisma.

Selain itu, AKP Kharisma juga membuka ruang komunikasi aktif dengan media untuk menjaga keterbukaan informasi publik. Ia bahkan berencana mengadakan kegiatan santai seperti ngopi bareng atau pertandingan sepak bola persahabatan antara petugas Samsat dan rekan media.

“Kalau komunikasi lancar dengan media, tidak akan ada miskomunikasi. Saya ingin semua terbuka dan saling bersinergi,” tambahnya.

Komitmen Pelayanan Bersih dan Humanis
AKP Kharisma Arbita Bangsa menegaskan bahwa seluruh kebijakan yang diterapkannya bertujuan membangun citra pelayanan publik yang bersih, cepat, dan humanis di lingkungan Samsat Jakarta Selatan. Ia juga sering turun langsung ke lapangan, bahkan menyamar sebagai masyarakat umum untuk mengevaluasi proses pelayanan.

“Saya sering turun langsung, bahkan nyamar, untuk tahu bagaimana pelayanan sebenarnya di lapangan. Semua formulir wajib mencantumkan nomor ponsel wajib pajak agar bisa dikonfirmasi langsung. Ini bagian dari upaya pengawasan,” ungkapnya.

Profil Singkat: AKP Kharisma Arbita Bangsa, S.I.K., M.Si.
AKP Kharisma Arbita Bangsa merupakan perwira menengah Polri yang dikenal berintegritas, tegas, dan memiliki pendekatan humanis dalam kepemimpinan.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) ini juga telah menyelesaikan pendidikan lanjutan di bidang Magister Ilmu Sosial (M.Si.), yang memperkuat kapasitasnya dalam memahami dinamika sosial dan pelayanan publik.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Samsat Jakarta Selatan, AKP Kharisma telah mengemban sejumlah penugasan penting di jajaran lalu lintas dan pelayanan masyarakat.

Dalam setiap jabatan yang diembannya, ia selalu dikenal aktif membangun komunikasi dengan masyarakat dan media.

Di lingkungan kerja, AKP Kharisma dikenal sebagai sosok yang rendah hati, cepat beradaptasi, dan memiliki komitmen kuat terhadap reformasi birokrasi Polri, khususnya dalam pelayanan publik.

Ia juga dikenal dekat dengan anggota dan sering turun langsung ke lapangan untuk memantau pelayanan kepada masyarakat.

“Saya ingin masyarakat datang ke Samsat merasa nyaman, aman, dan tidak khawatir. Kita layani dengan hati dan tanggung jawab,” ujarnya menutup wawancara.