MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

BGN Siapkan Transformasi Distribusi MBG: Dapur Sekolah Jadi Andalan di Daerah 3T

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 11:55 WIB / Redaksi
BGN Siapkan Transformasi Distribusi MBG: Dapur Sekolah Jadi Andalan di Daerah 3T Dok: Istimewa.

Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menyiapkan pola baru distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memanfaatkan dapur sekolah di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat jangkauan layanan gizi bagi anak-anak sekolah di wilayah yang sulit dijangkau dapur umum.

Juru Bicara BGN Dian Fatwa menjelaskan bahwa perubahan konsep ini terinspirasi dari praktik di Brasil, di mana makanan gratis bagi pelajar dimasak langsung di dapur sekolah. Inspirasi itu muncul usai kunjungan Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva ke salah satu dapur MBG dan sekolah penerima program di Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025).

“Di Brasil, dapur sekolah menjadi pusat penyediaan makan bergizi. Kami melihat pendekatan itu bisa diterapkan di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang terpencil,” kata Dian saat mendampingi kunjungan di SD Angkasa 05 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Menurut Dian, penerapan dapur sekolah di daerah 3T dinilai lebih efektif karena karakter wilayahnya yang tidak padat penduduk. “Kalau di kota, dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih efisien karena bisa melayani banyak sekolah dalam waktu bersamaan. Tapi di daerah terpencil, pendekatannya harus berbeda,” ujarnya.

Meski demikian, tantangan tetap besar. Standarisasi makanan bergizi yang kini diawasi dari sekitar 13 ribu dapur MBG menjadi pekerjaan yang tidak sederhana. “Kami harus memastikan kualitasnya tetap sama, padahal Indonesia ini negara kepulauan. Pemantauan lintas pulau itu tidak mudah,” tutur Dian.

Sementara itu, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyebut lembaganya membuka ruang bagi berbagai inovasi distribusi MBG, termasuk opsi pengelolaan langsung oleh sekolah. “Kalau sekolahnya punya kapasitas, kenapa tidak. Prinsipnya fleksibel, asal tetap aman dan sesuai standar,” ucap Nanik dalam diskusi di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya.

Nanik mengungkapkan, BGN sejatinya telah melakukan uji coba dapur sekolah di beberapa wilayah seperti Bogor dan Lampung. Namun, hasilnya belum memuaskan. “Ada kasus di mana pengelolanya berselisih, dan malah berdampak pada mutu makanan hingga menimbulkan keracunan,” katanya.

Meski sempat menemui kendala, BGN tidak menutup pintu bagi model dapur sekolah. Konsep ini dinilai berpotensi besar untuk memperkuat ketahanan pangan anak-anak di daerah yang sulit dijangkau infrastruktur logistik.

“Intinya, kami terus mencari pola terbaik agar setiap anak Indonesia, di manapun dia berada, bisa menikmati makan bergizi setiap hari,” tegas Dian.

Baca Juga

105 SPPG Muhammadiyah Diresmikan, BGN Tegaskan Komitmen Wujudkan Generasi Indonesia Sehat

Sinergi Pemerintah dan Muhammadiyah, 105 SPPG Baru Diresmikan di Surakarta

BGN dan Muhammadiyah Resmikan 105 SPPG Tahap 2

SPPG Putri Merauke Layani Ribuan Penerima Manfaat Setiap Hari

Bangunan Dapur Gizi Masa Depan, SPPG Banyuwangi–Magelang Terapkan Teknologi Sandwich Panel

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com