MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home
Pelatihan Kepemimpinan GP Ansor

Gus Hilmy : Agama Memiliki Nilai Kebenaran yang Ideal

Sabtu, 11 Desember 2021 | 08:44 WIB / Ali Ramadan Suhaidi
Gus Hilmy : Agama Memiliki Nilai Kebenaran yang Ideal Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., anggota DPD RI saat memberikan sambutan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjut (PKL) Angkatan V Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sleman di Pondok Pesantren Darussalam, Sumokaton, Sayegan, Sleman, pada Jum’at (10/12) malam.

Sleman-Agama selalu menjadi pijakan kekuasaan. Hal ini berlangsung sejak peradaban manusia dimulai. 

Dari mulai para nabi hingga raja-raja yang mengaku sebagai Tuhan seperti Fir’aun dan Namrud. 

Bukan hanya zaman dulu, namun sampai sekarang juga masih berlaku. 

"Ratu Elizabeth II, bukan hanya Ratu Inggris, tetapi juga pemimpin Anglikan di Britania Raya. Raja Thailand bukan hanya kepala negara Thailand, tetapi juga pemimpin agama Budha di Thailand," ujar  Hilmy Muhammad dalam memberikan sambutan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Lanjut (PKL) Angkatan V Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sleman di Pondok Pesantren Darussalam, Sumokaton, Sayegan, Sleman, pada Jum’at (10/12) malam. 

Begitu juga di Malaysia, yang Dipertuan Agong sebagai pemimpin negara dan pemimpin tertinggi Agama Islam di Malaysia,.

Menurut senator asal D.I. Yogyakarta, ini agama memiliki nilai kebenaran dan ideal. Yang menjadi masalah kemudian adalah manusianya.

“Masalahnya adalah manusia yang memimpin kadang tidak ideal, yang dipimpin juga adalah manusia, yang tentu tidak ideal, yang kadang ngeyel dan menentang. Jadilah hal ini kadang menimbulkan konflik dan masalah,” ujar pria yang akrab disapa Gus Hilmy tersebut. 

Peran Penguasa

Di sisi lain, menurut pria yang juga Wakil Rais Syuriah PWNU DIY tersebut, agama membutuhkan kekuasaan agar ajarannya bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Dia mencontohkan haji. Menurutnya, dengan haji diurus oleh pemerintah, menjadikan pelaksanaannya menjadi mudah dan lancar. 

Karena itu, menurut Gus Hilmy, Indonesia memilih menjadi negara yang simbiosis mutualisme dengan agama. 

Indonesia bukan negara sekuler, tapi juga bukan negara agama. Indonesia adalah negara kebangsaan yang berketuhanan.

Konsep dasarnya adalah Indonesia tidak akan memberlakukan satu ajaran agama tertentu, tapi melindungi semua pemeluk agama dalam menjalankan seluruh ajaran agamanya.

“Kita mengakui keragaman budaya dan agama. Kita menyadari bahwa perbedaan itu fitrah dan anugerah Allah kepada kita," kata salah satu pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta tersebut. 

Keragaman itu, sambung Gus Hilmy dubingkai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Yang hebat bukan perbedaan kita masing-masing, tetapi bagaimana kita menjadikan perbedaan-perbedaan itu menjadi ika, menjadi satu, dan bersama-sama," imbuhnya.

Dengan basis pemikiran tersebut, menurut Gus Hilmy, PKL ini menjadi penting dan menemukan momentumnya.

Kedepannya, agar GP Ansor bisa menyiapkan kader bangsa yang siap membangun Indonesia dengan segenap komponen bangsa lain, agar bisa lebih baik dan sejahtera.

Acara yang akan berlangsung selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Desember 2021, ini juga dihadiri oleh Wasekjen PP GP Ansor H. Ulil Archam; Rois syuriah PCNU Sleman K.H. Syakir Ali; PW GP Ansor H. M. Syaifuddin Al Ghazali; PC GP Ansor Sleman, Ariyanto Nugroho; K.H. Rochmat Asyrofi; dan pengasuh PP Darussalam K.H. Tahajuddin. 

Selain itu, hadir juga perwakilan dari beberapa partai politik seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, dan PPP, serta dari Polsek Sayegan dan Dukuh setempat.

“Total peserta ada 50 orang.Tidak hanya dari GP Ansor Sleman sendiri, tapi juga ada perwakilan dari PC Ansor Kota Yogyakarta dan Kabupaten lain di DIY. Ada juga utusan dari PC Ansor Magelang Jawa Tengah, dan beberapa rekomendasi resmi dari IPNU dan PMII,” ujar ketua PC GP Ansor Sleman Dr. Ariyanto. 

Baca Juga

Gus Hilmy: Sudahi Perdebatan Logo, Cermati Prosesnya

Gus Hilmy Ingatkan Peran Guru Dapat Tergantikan oleh Media Online

Komite I Apresiasi Kinerja Pemda DIY

Gus Hilmy : Ada Tiga Fokus NU Ke Depan

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com