Ditjen Bun Terus Dorong Daya Saing Cocopeat di Pasar Timur Tengah
Keberhasilan PT. Sumber Pangan Indonesia (SPI) melakukan ekspor Cocopeat ke Dubai mendapat pujian dari Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.
Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan PT. SPI untuk menyukseskan peningkatan ekspor komoditas perkebunan Indonesia utamanya produk turunan kelapa dalam rangka akselerasi program Gratieks yaitu Gerakan 3x lipat ekspor hingga tahun 2024.
Ditjen Perkebunan terus memfasilitasi petani untuk memberikan bantuan sarana alat pascapanen dan pengolahan untuk menghasilkan produk-produk kelapa bernilai tambah tinggi.
“Produk-produk ini sudah punya pasar sendiri dan seharusnya kita bisa lebih dorong daya saing nya lebih baik di pasar dalam negeri dan dunia,” ujar Kasdi.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Dedi Junaedi dalam keterangan persnya di Kantor Pusat Ditjen Perkebunan mengatakan, aktivitas ekspor yang dilakukan PT. SPI seharusnya bisa menjadi raw model untuk aktivitas pelaku usaha kelapa lainnya utamanya memperioritaskan ekspor produk turunan yang bernilai tambah tinggi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pemanfaatan sabut/serabut kelapa untuk cocopeat ini masih bisa dikembangkan. Karena pengolahan sabut kelapa dapat menghasilkan produk-produk primer lainnya seperti, serat panjang; serat halus atau serat pendek (Bristle); dan debu atau serbuk sabut.
Serat dapat diproses menjadi matras, karpet, geotextile, dan lainnya. Sedangkan debu/serbuk sabut diproses lebih lanjut menjadi kompos, partikel papan untuk mebel, atau cocopeat. (Hukmas Ditjen Bun)