Menteri PUPR: Infrastruktur Harus Lolos Mitigasi Dampak
Senin, 01 Oktober 2018 | 11:25 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Pembangunan masjid pengganti Masjid Baitul Mustaghfirin di ruas tol Semarang-Batang.
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur PUPR dilakukan sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Tahapan tersebut meliputi Perencanaan Teknis (Survey, Investigation, and Design), Pengadaan Lahan (Land Acquisition), Pelaksanaan Konstruksi (Construction), serta Operasi Pemeliharaan (Operation and Management) atau SIDLACOM.
Menurut Basuki, dari aspek sosial, mitigasi dampak sosial dalam pembangunan jalan tol merupakan satu hal yang harus dilakukan.
“Dengan demikian setiap permasalahan sosial yang ditemui di lapangan dapat diketahui lebih dini dan dicarikan solusinya yang memberikan keuntungan dan manfaat lebih besar bagi masyarakat local,” kata Basuki dalam Seminar Nasional Pembangunan Nasional Berwawasan Lingkungan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) UNDIP di Semarang, Sabtu (29/9).
Ia mencontohkan, dalam proses pengadaan lahan pada pembangunan Jalan Tol Semarang-Batang sepanjang 75 km, di mana terdapat Masjid Baitul Mustaghfirin yang berdiri pada jalur yang akan dilintasi ruas tol.
Pendekatan sosial budaya, yaitu dengan membangun masjid pengganti dalam pembebasan lahan Masjid Baitul Mustaghfirin, sehingga tidak mengurangi hak-hak masyarakat dalam menjalankan ibadah.
Lokasi masjid pengganti berada sekitar 50 m ke arah Barat Laut dari masjid lama. Dengan rampungnya masjid baru tersebut. Bangunan masjid pengganti Baitul Mustaghfirin kini lebih besar dari masjid lama dari semula luasnya 235 m2 menjadi 251 m2, termasuk adanya ruang mengaji seluas 30 m2. Luas tanah semula 329 m2 kini menjadi dua kali lebih besar yakni 675 m2.
Masjid pengganti dilengkapi ruangan 6 m2 untuk gudang, ruang tamir, soundsystem, dan ruang remaja masjid. Terdapat tempat wudhu dengan lima kamar mandi serta halaman seluas 300 m2 sudah berupa paving block.
Pengusahaan Tol Semarang-Batang yang dilakukan PT Jasa Marga Semarang Batang merupakan bagian ruas Tol Trans Jawa yang ditargetkan rampung akhir 2018. Dengan demikian arus mudik Lebaran 2019 diharapkan akan menjadi lebih lancar.