MENU TUTUP
Terpopuler     Nasional Daerah Home

Menteri Basuki : Apapun yang Kita Lakukan Harus Maksimum

Minggu, 22 Juli 2018 | 20:11 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Menteri Basuki :  Apapun yang Kita Lakukan Harus Maksimum Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono (dua dari kiri) dalam acara event We The Youth di Epicentrum XXI, Jakarta.
Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR RI), Basuki Hadimuljono memotivasi ratusan mahasiswa di event We The Youth bertajuk "Youth X Public Figure Vol. 5: Connecting Indonesia.
 
Dihadapan sekitar 360 orang generasi muda, Menteri Basuki mengatakan dalam melakukan apapun, baik melaksanakan kewajiban tugas maupun hobi, semua harus dilakukan dengan sepenuh hati.
 
"Sekecil apapun yang kita lakukan, kita harus selalu menjalaninya dengan sepenuh hati. Jadi buat anak muda, apapun yang kita lakukan harus maksimum dan harus berkaliber," kata Menteri Basuki di Epicentrum XXI, Jakarta , Sabtu (21/7).
 
Pada acara yang juga dihadiri Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi dan aktris muda, Prilly Latuconsina, Menteri Basuki berbagi pengalaman dan memacu semangat generasi muda untuk lebih giat bekerja dan berkontribusi memajukan Indonesia.
 
Menteri Basuki memberi contoh hobinya dalam bermain musik dan fotografi, ia mengatakan serius menekuninya bahkan menyempatkan secara khusus mengikuti kelas fotografi dari basic hingga level advance.
 
Begitupun dalam mengembangkan bakat dan hobi bermusik, Menteri Basuki sempat mengatakan ingin mengemban ilmu dari maestro drum Gilang Ramadhan.
 
Selain itu, ia sedikit menceritakan pengalamannya saat menempuh pendidikan S3 ataylu Doktoral di Colorado State University (CSU) Amerika Serikat. Ia berusaha keras dapat melanjutkan studi S3, karena beasiswa yang diterima hanya sampai S2.
 
“Beasiswa saya sempat diputus saat menempuh S3. Saya disurati untuk segera kembali oleh pemerintah setempat. Tapi pembimbing S3 mengatakan jangan menyerah dan terus fokus pada studi. Untuk itu, saya sempat bekerja menjadi loper koran untuk membiayai hidup sambil mencari beasiswa baru,” kenangnya.
 
Agar berhasil dalam mengapai cita-cita, Menteri Basuki menyampaikan selain berjuang sepenuh hati, kita harus puasa dan berdoa. Kita tidak boleh memilikk rasa iri dan dengki terhadap orang lain.
 
“Saya berpesan betul bahwa kita harus fight menghadapi hidup. Kita akan merasakan hidup ini keras kalau kita lembek. Semua sedang berkompetisi. Kalian hari ini terlihat berteman, tapi  sebetulnya saling berkompetisi," kata Menteri Basuki yang sudah 37 tahun berkarir di Kementerian PUPR, dimana 11 tahun karirnya berada di posisi Eselon 1 dan 4 tahun Menteri. 
 
Pemerataan Pembangunan
 
Pada kesempatan itu Menteri Basuki juga menyampaikan pembangunan infrastruktur yang kini menjadi program prioritas nasional bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mengejar ketertinggalan Indonesia dibandingkan negara lain.
 
Dalam membangun infrastruktur diperlukan Feasibility Study (Studi Kelayakan) sehingga sebuah proyek infrastruktur layak secara teknis, ekonomis, sosial dan lingkungan, serta dapat diterima secara politis.
 
"Dalam hal ini kebijakan pemerintah juga memerlukan dukungan anggaran yang ditentukan dengan cermat. Semua harus dikaji, tidak sembarangan," tegas Menteri Basuki.
 
Seperti dicontohkan Menteri Basuki, dalam mengurangi ketimpangan antar-wilayah Barat dan Timur, diperlukan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Ini bertujuan agar pertumbuhan ekonomi bukan hanya terjadi di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Jawa saja.
Baca Juga

Kementerian PUPR: Siapkan Sarhunta Berstandar Homestay Internasional di Kawasan Mandalika

Kementerian PUPR Tambah 11 Ruas Tol,Tuntas Akhir tahun 2021

PUPR Rampungkan Kembali Pasar Legi dan Pasar Pariaman

Kementerian PUPR Selesaikan Konstruksi Venue Akuatik, Cricket dan Hoki Lebih Cepat dari Target

33% Kegiatan Konstruksi Pembangunan Infrastruktur pada 5 KSPN Sudah Berjalan

Kontak Informasi indonesiareports.com
Redaksi: redaksiindonesiareports[at]yahoo.com
Iklan: iklanindonesiareports[at]yahoo.com