Pemeliharaan Berkala, Jembatan Raja Haji Fisabilillah di Batam Aman Dilewati
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IV Ditjen Bina Marga pada tahun 2017 telah melaksanakan kegiatan pemeliharaan berkala Jembatan Raja Haji Fisabilillah.
Kegiatan berupa pengecekan menyeluruh terhadap keamanan konstruksi jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dengan Pulau Tonton di Kepulauan Riau.
Dari hasil pengecekan, dilakukan penggantian 34 strand yang berkarat, rusak maupun putus akibat sambaran petir.
Selain itu juga dilakukan penggantian alat penangkal petir dan pergantian cap dan grease (oli) pada angkur bawah deck dan kepala angkur pylon.
“Hal ini merupakan komitmen Kementerian PUPR akan pentingnya aspek pemeliharaan guna menjamin keamanan dan keselamatan infrastruktur yang telah dibangun dan dimanfaatkan masyarakat,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono belum lama ini di Batam.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IV Ditjen Bina Marga, Junaidi, menambahkan bahwa disamping bagian atas jembatan, juga dilakukan pemancangan sheet pile baja untuk melindungi pondasi jembatan dari gerusan air laut di sisi Pulau Batam.
Pekerjaan dilakukan sejak bulan Juli hingga Desember 2017 dan kini Jembatan Raja Haji Fisabilillah telah dinyatakan aman untuk digunakan.
Jembatan ini merupakan jembatan tipe cable stayed yang memiliki 112 kabel dimana didalam setiap kabel terdapat strand berupa besi ulir baja dengan jumlah berbeda yakni sekitar 60-90 strand, dimana 34 strand yang diganti ada di 6 kabel berbeda.
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT. Multi Sindo Internasional dan konsultan pengawas PT. Parama Karya Mandiri Kerjasama Operasi dengan PT. Garis Putih Sejajar dengan nilai kontrak sebesar Rp 33 miliar. Saat ini pekerjaan dalam masa pemeliharaan oleh pihak kontraktor hingga Desember 2019.
Jembatan Raja Haji Fisabilillah merupakan salah satu dari 6 jembatan dikenal sebagai Jembatan Barelang yang menghubungkan Pulau Batam, Tonton, Nipah, Rempang, Galang dan Galang Baru. Jembatan dibangun oleh Otorita Batam saat itu yang berubah menjadi BP Batam dan mulai digunakan pada tahun 1998.