6 Ruas Tol Akan Dioperasikan pada Agustus – September 2017
Kamis, 27 Juli 2017 | 11:14 WIB / Yapto Prahasta Kesuma
Pintu Keluar Tol Gempol-Pandaan. Jalan Tol Gempol–Pandaan ini terbentang sepanjang 13,61 kilometer yang menghubungkan daerah Gempol dengan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penambahan 16 ruas tol baru sepanjang 352,33 kilometer (km) yang dibangun oleh Badan Usaha (BU) dan 3 ruas sepanjang 39,65 km yang dibangun oleh Kementerian PUPR.
Dari sejumlah ruas tersebut, akan dioperasikan sebanyak 6 (enam) ruas jalan tol dalam 2 bulan ke depan.
“Dalam waktu dekat ini akan kita operasikan 5 (lima) ruas tol baru. Rencananya pada bulan Agustus dan September 2017 yaitu Medan-Binjai Seksi 2 (6,18 km) dan 3 (4,28 km), Palembang-Indralaya Seksi 1 (7,75 km), Kertosono-Mojokerto Seksi 2 (20,15 km) dan 4 (0,9 km), Bawen-Salatiga (20,51 km), dan Gempol Junction - Bangil (7.8 km)” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Kamis (27/7).
Khusus ruas tol Gempol Junction – Bangil akan tersambung dengan ruas tol Bangil - Rembang sepanjang 7,9 km yang sudah dioperasikan sebelumnya.
“Sehingga secara keseluruhan ruas tol Gempol - Rembang 15,7 km sudah tuntas,” jelas Menteri Basuki.
Ruas tol ke 6 yang akan dioperasikan adalah sebagian ruas tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu) yang dibuka pada akhir September 2017 mendatang.
"Pada akhir bulan September 2017 akan kita operasikan Becakayu Seksi 1 sepanjang 8,3 km (Cipinang - Jaka Sampurna), walaupun belum tersambung ke Jalan Casablanka. Sekarang baru sampai Pasar Gembrong – Cipinang," kata Menteri.
Jalan Tol Becakayu ini memiliki panjang total 21,04 km yang terdiri dari 2 seksi yaitu Seksi 1 Casablanca - Cipinang - Jaka Sampurna 11 km dan Seksi 2 Jaka Sampurna – Duren Jaya 10,04 km. Untuk keseluruhan Seksi 1 ditargetkan penyelesaiannya pada awal 2018.
“Biaya investasi tol ini mencapai Rp 7,2 triliun,” tuturnya.
Jalan Tol Layang
Di samping 6 ruas tol tersebut, Kementerian PUPR saat ini juga tengah membangun jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated). Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan sehingga mengurangi kemacetan lalu lintas Karawang - Bekasi - Jakarta dan sebaliknya.
Jalan tol Jakarta-Cikampek II sepanjang 36 kilometer ini, dibangun dengan investasi sebesar Rp 16 triliun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa dan ditargetkan beroperasi pada 2019.
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II terdiri dari sembilan seksi yaitu Seksi Cikunir-Bekasi Barat (2,99 kilometer), Seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur (3,63 kilometer), Seksi Bekasi Timur-Tambun (4,34 kilometer), Seksi Tambun-Cibitung (3,30 kilometer), Seksi Cibitung-Cikarang Utama (4,46 kilometer). Kemudian Seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat (2,72 kilometer), Seksi Cikarang Barat-Cibatu (3,16 kilometer), seksi Cibatu-Cikarang Timur (2,45 kilometer) dan seksi Cikarang Timur-Karawang Barat (9,79 kilometer).
Terkait kemacetan yang ditimbulkan akibat pembangunan jalan tol tersebut, Menteri Basuki mengungkapkan akan terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas di sepanjang tol Jakarta-Cikampek.
"Saya kira perlu rekayasa lalu lintas dan koordinasi intensif dengan Kepolisian, supaya kita bisa urai kemacetannya," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kita terlambat meningkatkan kapasitas jalan tol dan infrastruktur lainnya (LRT dan kereta cepat-red).
“Kebetulan saat ini semua dikerjakan secara bersamaan. Namun demikian, gangguan selama pekerjaan ini timbul karena Pemerintah melakukan upaya untuk mengatasi kemacetan. Secara etis, lebih bisa diterima dibandingkan kalau Pemerintah diam saja. Setidaknya kita punya harapan bahwa ke depan (kondisinya-red) lebih baik," tutup Menteri.