Ini Jawaban Anies-Sandiaga soal Janjinya di Kampanye Pilgub DKI
Jumat, 21 April 2017 | 11:29 WIB / Yapto Prahasta
Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Jakarta - Pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dalam real count KPU. Bila hasil tersebut tidak ada perubahan hingga penetapan resmi, Jakarta akan memiliki gubernur-wagub baru pada Oktober 2017.
Namun, belum juga mereka masuk ke Balai Kota, masyarakat sudah penasaran atas beberapa program yang akan dijalankan oleh Anies-Sandi selama lima tahun ke depan. Tak hanya itu, tak sedikit warga yang sudah mengingatkan dan menagih janji mereka semasa kampanye.
Program rumah DP nol rupiah serta penutupan tempat hiburan Alexis menjadi yang paling ditunggu oleh publik. Selain itu, stadion sekelas Old Trafford milik tim Inggris, Manchester United (MU), untuk tim Persija Jakarta juga mulai ditagih Jakmania.
1. Penutupan Hotel Alexis
Pada saat debat di putaran pertama, Anies menyindir Ahok dan menyinggung Alexis. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mempertanyakan janji ketegasan Ahok soal pemberantasan prostitusi, termasuk di Alexis.
"Untuk urusan penggusuran tegas, tapi untuk urusan prostitusi, Alexis, lemah!" ujar Anies di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1).
Setelah menang di quick count, janji Anies-Sandi langsung ditagih untuk menutup Alexis. Anies berkomitmen menindak tempat prostitusi yang ada di Ibu Kota. Berpegang pada peraturan daerah (perda), Anies berjanji akan menutup tempat-tempat yang melanggar peraturan.
"Ya, komitmen kita melaksanakan perda. Jadi semua pelanggaran akan kita tindak dan perda itulah yang akan menjadi pegangan," ujar Anies saat ditanyai soal komitmen menutup Hotel Alexis. Hal itu disampaikan di DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).
"Pokoknya semua pelanggaran. Jadi bukan hanya satu. Kesannya cuma satu (Alexis). Nggaklah, semua yang melanggar. Jadi kesannya kita mau menargetkan satu tempat (Alexis). Nggak, semua pelanggaran," tutur Anies.
Sedangkan Sandiaga mengatakan akan menunaikan semua janji yang pernah diucapkan. Namun penutupan Alexis baru akan dilakukan setelah dia resmi sebagai wagub.
"(Penutupan Alexis) itu pasti akan harus dilakukan. Kita nggak bisa melakukan apa-apa, sekarang kita belum punya perangkat. Biar kami sesuatu yang sudah terucap akan diukur dengan aksi nyata. Tapi enam bulan ke depan kita fokus rekonsiliasi dulu," kata Sandiga di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).
Anies Baswedan (tengah) menari bersama warga saat berkampanye di Pademangan, Jakarta. Dalam kampanyenya Anies berjanji akan memajukan Jakarta dan membahagiakan rakyatnya.
2. Stadion Sekelas Old Trafford untuk Persija
Pemilik Persija Jakarta, Gede Widiade, berharap Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru bisa memenuhi janjinya. Salah satunya penyediaan stadion olahraga bertaraf internasional. Bahkan Sandiaga menjanjikan stadion Persija akan sekelas Old Trafford. Persija saat ini berkandang di Stadion Patriot, Bekasi.
"Siapa pun pemenangnya, saya ucapkan selamat. Semoga segera ada infrastruktur olahraga yang bisa menampung semua elemen, termasuk Persija. Benahi tempat (stadion) yang sudah ada juga tidak masalah," kata Gede saat dihubungi detikSport, Rabu (19/4).
"Persija kan tidak harus main di Solo atau Bekasi terus. Kalau seperti itu terus, kami resah akan nasib keamanan (suporter) dan biaya juga akan keluar lebih banyak dari seharusnya," ucapnya.
"Insyaallah (stadion) itu sudah jadi janji kami. Amira (anak kedua Sandiaga) yang ingetin tadi pagi, 'Pa jangan lupa janji di medsos'. Tapi yang saya ingat cuma satu, bangun stadion. Amira suka banget sama sepak bola. Waktu Euro ke sananonton final. Jadi salah satu janjiin," jawab Sandiaga untuk harapan Gede di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).
Sandiaga mengatakan masih menunggu pelantikannya setelah masa pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berakhir untuk dapat merealisasi hal tersebut.
"Pertama, mesti disadari bahwa Ahok-Djarot masih jadi gubernur sampai Oktober. Tentunya sangat wajar bagi para netizen untuk menagih janji dan akan kami tunaikan," katanya.
3. Program Rumah DP Nol Rupiah
Harapan warga DKI Jakarta untuk memiliki rumah sendiri di Ibu Kota semakin dekat untuk terealisasi. Sandiaga Uno saat ditemui di Jalan Kenanga No 50 A, Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (14/4) pekan lalu, menuturkan bahwa di tahun awal pihaknya bakal lebih dahulu membuat payung hukum program tersebut.
Payung hukum yang dimaksud adalah pembuatan peraturan daerah (Perda) agar program ini tidak bermasalah secara hukum di masa depan. Ia memprediksi butuh waktu kurang-lebih satu tahun untuk menyusun perda ini bersama DPRD DKI Jakarta.
"Jadi target awal, karena kita nggak bisa masuk membangun secara masif, target awal kita di tahun pertama tentunya kita harus berbicara sama DPRD karena payung hukumnya harus ada dulu, yaitu perda. Perda ini yang nanti akan memberikan ruang bagi kita menghadirkan program yang selama ini dirindukan rakyat, rumah dengan DP nol rupiah," kata Sandiaga.
Pembahasan dengan DPRD sangat diperlukan mengingat, untuk menjalankan program ini, ada keterlibatan anggaran daerah untuk mendanai talangan uang muka Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sehingga warga DKI bisa menikmati DP nol rupiah seperti yang dijanjikan.
Bila program ini bisa dijalankan dengan konsisten, Sandi meyakini Pemprov DKI bisa mengurangi permasalahan kepemilikan rumah hingga 80% dari jumlah kebutuhan rumah.
Dengan perhitungan kebutuhan kepemilikan hunian di DKI Jakarta mencapai 300.000, program DP nol rupiah diharapkan bisa menyediakan hingga 240.000 hunian.
"Rumah dengan DP nol rupiah ini targetnya mengurangibacklog dari antrean untuk mendapatkan hunian murah ini yang jumlahnya lebih dari 300.000. Target kita bisa berkurang 80% selama 5 tahun," tutur dia.