Menag: Jangan Jadikan Rumah Ibadah Sebagai Pemicu Konflik di Antara Sesama
Jakarta - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat agar tidak menodai kesucian tempat ibadah dengan berbagai aktivitas bernuansa politis yang sangat merugikan umat. Menag mengatakan rumah ibadah adalah rumah Tuhan yang harus dijaga kesuciannya.
“Kita harus jaga betul kesuciannya. Rumah ibadah itu rumah yang paling aman bagi semua kita, karena Tuhan menjamin bahwa siapa yang masuk yang berada di dalamnya itu dijamin keaman dan keselamatannya,” kata Menag di Jakarta.
Imbauan itu disampaikan Menag menanggapi aksi sekelompok masyarakat di Jakarta yang menolak mensalatkan jenazah, yang semasa hidupnya mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI Jakarta.
“Kita memiliki kewajiban yang sama untuk menjaga kesucian rumah ibadah. Tidak justru menjadikan rumah ibadah sebagai pemicu munculnya konflik atau perselisihan di antara sesama,” katanya.
Menurut Menag, secara universal agama mengandung arti dakwah, mengajak, merangkul, dan mengayomi.
“Bukan malah menafikan atau menegasikan antara sesama kita. Oleh karena itu, terkait semakin tingginya sensi politik, kita juga sadar betul Pilkada semakin di depan mata. Namun saya mengimbau semua kita, untuk betul betul menempatkan agama pada tempat yang sebenarnya,” katanya.