Osman Sapta : Manusia Boleh Saja Memprediksi, Asal Bersifat Logis
Jakarta - Hasil survei terbaru Lembaga Media Survei Nasional (Median) terkait Pilkada DKI 2017 putaran kedua menyebutkan, elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat terus menurun hingga sebesar 39,7 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 46,3 persen.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang tidak mempersoalkannya. Ia malah menyebut, temuan survei tersebut mendahului kehendak Tuhan.
"Itu namanya mendahului Tuhan. Kita ini katanya umat beragama kan? Kalau umat beragama, ya jangan sekali-kali Anda mendahului Tuhan," ujar Oesman saat konferensi pers di Lantai 18, City Tower, Jakarta Pusat, Selasa (7/3).
"Kalau umat beragama mendahului Tuhan artinya dia tidak beragama," kata dia.
Meski demikian, Oesman menambahkan, manusia boleh-boleh saja memprediksi. Asalkan, prediksi itu dilandasi sesuatu yang bersifat logis.
Oesman juga mengatakan bahwa kalah atau menang dalam sebuah pertandingan merupakan hal yang biasa. Namun yang penting, meraih kemenangan haruslah dilakukan dengan cara yang benar.
Oesman pun yakin rakyat di DKI Jakarta sudah pintar dalam memilih. "Sekarang kita harus bilang ke rakyat DKI, pilih orang yang betul-betul menguntungkan rakyat DKI Jakarta. Siapa yang sudah membuktikannya, itu rakyat DKI sudah bisa memilih," ujar Oesman.
Sebelumnya, peneliti Median, Rico Marbun, saat rilis hasil survei menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat suara untuk Ahok-Djarot kini turun ketimbang survei Median sebelumnya.
Salah satunya adalah suara pemilih Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang beralih lebih banyak dukung Anies-Sandiaga.
Sedangkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menyatakan, sebanyak 49,7 persen responden memilih Anies-Sandiaga pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
Sedangkan sebanyak 40,5 persen responden memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, dan 9,8 persen tak menjawab.